KRANGKENG,(Fokuspantura.com),- Desa Kalianyar Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu, merupakan salah satu wilayah yang mempunyai potensi pertanian yang cukup besar. Pasalnya, wilayah tersebut memiliki lahan seluas 960 hektar lahan pertanian maupun tambak. Namun, para petani di desa Kalianyar hanya bisa merasakan satu kali panen saja. Hal tersebut dikarenakan minimnya pasokan air baku untuk hamparan lahan pertanian di desa tersebut. Bahkan, sampai sekarang lahan pertanian didesa Kalianyar sebagian besar masih mengering. Kondisi inipun mendapat perhatian dari anggota Komisi V DPR/MPR RI, Yoseph Umarhadi usai meninjau langsung ke lokasi,Kamis, (04/01/2018).
Wakil rakyat dari Dapil Indramayu-Cirebon ini mengungkapkan, Desa Kalianyar perlu diperjuangkan untuk bisa menampung atau mengalirkan air baku sampai ke area persawahan Desa Kalianyar yang potensinya cukup besar. Karena wilayah tersebut merupakan daerah atau muara paling ujung dari irigasi rentang. Yoseph pun merasa heran dengan kondisi pertanian di Desa Kalianyar yang dulunya merupakan pertanian irigasi teknis namun sekarang menjadi daerah tadah hujan.
“Kan aneh irigasi teknis menjadi tadah hujan. Inikan ada sesuatu yang salah dengan persoalan air, karena air sudah habis di wilayah atasnya,” ucapnya.
Yoseph meminta kepada BBWS Cimanuk Cisanggarung, agar segera dipercepat pelaksanaan normalisasi atau perbaikan modernisasi di rentang. Karena rentang merupakan infrastruktur saluran air dari jati gede yang memiliki potensi atau peluang bisa mengairi 90 ribu hektar.
“Ini semua kita menunggu kedatangan air dari jati gede. Maka sambil menunggu kedatangan air, saya kira pemerintah pusat, provinsi maupun daerah agar bersama sama bergandengan tangan untuk memperbaiki saluran saluran airnya”, terangnya.
Yoseph menjelaskan, kendala yang dihadapi Desa Kalianyar yakni diketersediaan air baku. Dan ketersediaan air baku sudah diatasi dengan selesainya pembangunan bendungan jati gede yang total penampungan airnya hampir 1milyar meter kibik dan mampu mengairi 90 ribu hektar.
“Tapi itu belum bisa di apa apakan karena saluran airnya belum ada atau masih sempit. Jadi kalau sempit itu digelontorkan, nanti bisa kemana-mana airnya. Jadi saluran primer dan skunder harus diperbaiki dulu”, terangnya.
Menurut Yoseph, sekarang ini sedang berjalan program pembangunan perbaikan normalisasi atau modernisasi di rentang. Karena rentang itu adalah saluran utamanya untuk mengalirkan air dari jati gede sampai ke hilir atau desa Kalianyar ini.
“Tapi diatas Kalianyar ini masih banyak juga sawah-sawah yang selama ini kekurangan. Disana pun kekurangan apalagi disini (desa Kalianyar). Maka yang dari Jati Gede nantinya, kalau saluran airnya baik, maka akan sampai disini. Kalau salurannya kurang baik ya tidak sampai disini nanti bocor kemana mana”, pungkasnya.
Yoseph menambahkan, dengan adanya potensi pertanian yang dimiliki desa Kalianyar yang cukup besar, maka desa Kalianyar pantas mendapatkan perhatian untuk dipersiapkan dulu jalan airnya atau infrastruktur airnya baik itu skunder maupun tersier.
“Saya melihat bekas-bekas tersiernya ini masih ada dan masih baik. Ini terbengkalai karena tidak ada air sehingga tidak berfungsi”, ungkapnya.
Sambil menunggu air dari jati gede, Yoseph meminta kepada BBWS Cimanuk Cisanggarung agar memprioritaskan terlebih dahulu pembangunan bendung sungai pembuang untuk Kali Wowo yang ada di Desa Kalianyar. Karena dengan dibendungnya Kali Wowo, akan tersedia air baku mana kala terjadi musim kemarau.
“Kalau itu dibendung menjadi long storage sepanjang 3km, maka bisa mengairi sawah 500 hektar. Bukan hanya mengairi sawah desa Kalianyar, juga bisa mengairi desa luwung gesik yang merupakan tangga desanya”, tandasnya.
Sementara Kuwu Kalianyar Syahroni agus mengaku, sudah berupaya keras agar pertanian di desanya bisa terairi dan bisa secepatnya melakukan tandur. Namun, tetap saja air dari bendung rentang yang melewati Bondan, Kertasemaya, Mundu karangampel tidak pernah sampai ke desanya.
“Kami sudah 5 hari 5 malam mencari air untuk pertanian, tapi tetap saja hasilnya nihil”, ucapnya.
Dengan kedatangan anggota DPR RI Yoseph Umarhadi yang meninjau langsung kondisi pertanian di desa Kalianyar , Ade sapaan akrab Kuwu Kalianyar berharap, apa yang menjadi kendala di bidang pertanian terutama minimnya pasokan air, bisa terpecahkan.
“Mudah-mudahan beliau bisa membantu petani kami. Dan apa yang diprioritaskan beliau yakni pembangunan bendung sungai pembuang di kali wowo bisa terwujud,” harapnya.(A,Jaelani)