Oleh : Adlan Daie *)
Perkembangan update terkini menghadirkan varian tafsir lain dalam pola hubungan antara Yance dan Partai Golkar Indramayu. Selama ini nyaris 20 tahun persepsi publik terbentuk mapan bahwa Gokar adalah Yance dan sepenuh jiwa Yance adalah Golkar.
Panggung acara “Taaruf bakal calon bupati partai Golkar” yang diadakan resmi DPD parta Golkar Indramayu di hotel Handayani, Sabtu, (15/2/2020). menyiratkan gelojak krusial dengan ketidakhadiran hampir 80% ketua PK (pengurus kecamatan) Partai Golkar di acara tersebut yang resmi mengundang mereka.
Inilah problem pembelahan partai Golkar hari ini. DPD Partai Golkar hari ini secara struktural praktis dikendalikan Plt dan sekretaris DPD partai Golkar representasi resmi dan sepenuhnya di back up DPD partai Golkar jabar dan DPP partai Golkar dengan kemungkinan besar merekomendasikaj dan mengusung paket Saefudin – Ami Anggeni.
Di sisi lain faksi Yance didukung PK PK menghendakli opsi pasangan lain nyaris tertutup peluangnya diusung partai Golkar dalam konteks pembelahan keras antara kehendak Yance versus partai Golkar diatas. Pilihan tersisa adalah berangkat dari koalisi non partai Golkar yang tidak mudah jalanya membangun koalisi kecuali jika paket opsinya bersifat sharing ketokohan dan tidak mutlak sepenuhnya figur pasangannya ditentukan Yance.
Pilkada 2020 adalah jalan politik tidak bersahabat bagi Yance. Opsi jalan moderat untuk merawat jalan poltik trah politiknya lima tahun ke depan, yakni dengan pilihan membangun koalisi paket Dedi Wahidi – Daniel Muttaqin sebagai jalan exit tol politik keluar dari kerumitan yang menyandra hari hari ini kecuali memaksakan opsi lain untuk mempercepat tali putus politiknya.
*) Penulis adalah Pemerhati Politik Indramayu
Terkait