KUNINGAN,(Fokuspantura.com),- Sejumlah warga yang terkena dampak pembangunan mega proyek Waduk Kuningan resah dan meminta presiden RI menyelesaikan sengketa permasalahan ganti rugi lahan. Pasalnya, dalam pembangunan waduk tersebut, tidak sedikit rumah warga yang menjadi tenggelam oleh volume air waduk tersebut.
“Di desa kami yaitu Kawungsari, ada 400 unit rumah atau kepala keluarga harus tinggalkan tempat tinggal mereka. Dan kami pun merelakan untuk kepentingan pemerintah dengan dengan program perairan melalui dinas PU, ” kata Murdiono warga Desa Kawungsari, Kecamatan Karangkancana, Jum’at (24/05/2018).
Dalam aksi warga korban waduk, Murdiono menegaskan, melihat agenda kunjungan Presiden ke lokasi waduk kuningan. Sebelumnya, menjadi nafas panjang dalam melanjutkan kenyamanan hidup. Sebab, dari kebijakan pemerintah yang telah mengusir domisili warga desa.
“Sampai saat ini belum jelas ganti rugi atas hilangnya lahan dan tempat tinggal kami. Makanya, dikesempatan dan agenda kunjungan Pak Jokowi, kami minta presiden bisa menyelesaikan permasalahan yang sebenarnya terjadi di kawasan Waduk Kuningan ini, ” katanya.
Namun, aksi warga yang di jaga ketat alat negara itu, tampaknya tidak menjadikan perhatian presiden dan rombongan saat kunjungan kerja kenegaraan tadi. Apalagi ketika di lokasi, presiden yang di dampingi kementrian PU malah lebih serius melihat perkembangan pembangunan Waduk Kuningan yang sudah mencapai sekitar 90 persen dari pelaksanaan pekerjaan sebelumnya.
Terkait