INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Publik saat ini banyak bertanya, berapa sebenarnya uang nasabah BPR Karya Remaja, Indramayu yang saat ini sedang diminta ratusan nasabah untuk segera dicairkan.
Plt Direktur Utama BPR Karya Remaja, Bambang Supeno, mengungkapkan, berdasarkan dari data pengaduan yang diterima saat ini dari 600 jumlah nasabah yang sudah melaporkan ditemukan angka sebesar Rp72 miliar.
“Bukan sebesar Rp35 miliar sebagaimana yang diinformasikan di gedung dewan kemarin,” katanya dalam pernyataan langsung dalam bentuk video dimuat di media sosial, Jumat 14 April 2023.
Bambang juga meluruskan informasi seputar penyertaan modal yang selama ini sudah dikucurkan Pemkab Indramayu sebesar Rp35 miliar untuk BPR Karya Remaja.
Menurutnya, penyertaan modal tersebut dimulai sebelum konsolidasi tahun 2012 sebesar Rp17 miliar dan pasca konsolidasi yakni penggabungan 15 Cabang BPR KR menjadi satu BPR Karya Remaja sebesar Rp18 miliar, sehingga total penyertaan modal dari APBD Indramayu sebesar Rp35 miliar.
“Artinya selama tahun 2020 itu tidak ada penyertaan modal sebesar Rp30 miliar,” pungkasnya.
Ia juga menjelaskan kronologis terjadinya kredit macet BPR Karya Remaja itu bermula sejak tahun 2013 hingga puncaknya di tahun 2018 dengan nama nama kreditur macet hingga sekarang.
Menurutnya, sejak tahun 2016, posisi perkreditan di BPR Karya Remaja memang sudah dinyatakan tidak sehat pada posisi usaha kredit. Hal itu disebabkan karena perpanjangan kontrak, ganti nama, atas nama yang sebenarnya debitur tersebut sudah dinyatakan macet.
“Bukan berarti kredit macet ini berawal pada tahun 2020 atau tahun 2021, tetapi memang sejak tahun 2013 sudah macet,” terang Direktur Operasional BPR Karya Remaja ini.
Sementara itu, ratusan nasabah kembali mendatangi pendopo kabupaten Indramayu, Kamis 13 April 2023 karena memang sebelumnya dijanjikan bakal ketemu Bupati Indramayu Nina Agustina, namun sejak siang hari hingga larut malam, para nasabah tidak bisa bertemu dengan Kuasa Pemilik Modal. Mereka menunggu di Pendopo Indramayu ini sambil tadarus Al-Qur’an dengan membaca surat Yasin secara berjamaah. Mereka berharap, dari bacaanya itu, dapat mengetuk hati KPM agar merasakan kepedihan ratusan nasabah yang saat ini uang tabungan maupun deposito belum bisa dicairkan jelang Idul Fitri 1444 Hijriyah. (Red)