JAKARTA,(Fokuspantira.com),- Terduga teroris berinisial MJ (31) yang ditangkap tim Densus 88 Antiteror Polri di Kabupaten Indramayu pada Rabu (07/02/2018) lalu, dikabarkan tewas dalam sejumlah akun media sosial Facebook. Namun, Polri belum dapat mengonfirmasi kabar tewasnya MJ tersebut.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto masih enggan memberikan keterangan lebih lanjut mengenai kabar tersebut. Setyo mengaku belum mendapatkan informasi dan akan memeriksa ke satuan yang menangkap MJ.
“Saya belum tahu infonya, saya tanya ke Densus dulu”, ujar Setyo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/02/2018) seperti dilansir Republika.com.
Jenazah MJ dikabarkan telah dipulangkan ke daerah asalnya dan dikebumikan di Tanggamus, Lampung pada Sabtu 10 Februari 2018 lalu. MJ dibekuk Detasemen Khusus 88 Antiteror di Jalan Jendral Sudirman, Cipancuh, Haurgelis Indramayu.
MJ diduga merupakan jaringan Ali Hamka yang merupakan narapidana kasus terorisme di LP Cipinang. MJ diduga turut terlibat dalam kegiatan kelompok teroris di Indonesia. Diamankan pula istrinya, AR (18) untuk menjalani pemeriksaan.
Baca Juga : http://fokuspantura.com/nasional/1427-densus-88-amankan-terduga-teroris-di-indramayu
Sementara itu, Jpnn.com melansir bahwa informasi meninggalnya MJ sudah tersebar sejak siang Minggu hingga tadi malam. Tapi, tidak satu pun yang mau memberikan keterangan, terutama soal penyebab kematiannya.
Rumah MJ di Desa Mekarjati, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, tampak sepi. Tidak ada aktivitas di dalam rumah itu. Hanya ada gerobak-gerobak memenuhi bagian depan rumah.
Tidak terpasang bendera kuning sebagai penanda ada yang meninggal dunia. Juga tidak nampak aktivitas doa bersama atau tahlilan. Warga tampak hati-hati memberikan data soal MJ. Tak ada yang berani blak-blakan.
Ketua RT 10 RW 03 Desa Mekarjati, Tarwadi, juga enggan memberikan pernyataan. Mengingat kondisi di desa masih belum kondusif.
“Ini kondisinya masih bergejolak. Kalau ada orang baru yang mau nanya-nanya saya gak bisa jawab. Takut terjadi gesekan antarwarga,” katanya saat dijumpai wartawan Jawa Pos Group di Desa Mekarjati, Minggu malam (11/2).
Terpisah, Kuwu Mekarjati, Aming saat dihubungi Radar Cirebon juga tidak mengetahui adanya informasi meninggalnya MJ. Dia hanya mengetahui kabar bahwa MJ ditangkap polisi beberapa waktu lalu. Dikatakan Aming, MJ bersama istrinya memang tinggal di desanya, tepatnya di RT 10 Blok Babakan Jati 3.
Menurut Kuwu Aming, MJ dan istrinya berstatus perantauan. “Dia dan istrinya tinggal di rumah kontrakan di Blok Babakan Jati 3 kurang lebih sepuluh tahun. Ya informasinya sih mereka ini pedagang,” kata Aming.