INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Pembangunan hunian kampung nelayan sejahtera yang berlokasi di Desa Eretan Kulon Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, ditargetkan rampung akhir Februari 2025.
Sebelumnya pembangunan hunian kampung nelayan sejahtera ini dikunjungi oleh menteri sosial, Saifullah Yusuf atau biasa disapa (Gus Ipul), pada 14 Januari 2025 lalu, yang mana ditergetkan bulan Januari dihuni.
Selain itu, dibangun juga rumah sebanyak 93 unit dengan tipe 36 dan luas tanah 60 meter persegi. Rumah tersebut terdiri dari dua kamar, satu ruang tamu, satu dapur, dan kamar mandi. Pada kesempatan tersebut, Menteri Sosial , Saifullah Yusuf, pun melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Cahaya Zakat.
Faktor cuaca ektrem dan intensitas hujan tinggi yang melanda seluruh wilayah Indramayu saat ini menjadi faktor pemicu utama sehingga pembangunan hunian kampung nelayan sejahter mengalami kendala.
Hingga saat ini baru 85 persen proses pembangunan telah diselesaikan dan ditargetkan hingga akhir Februari 2025.
Hal ini dikatakan, Plt Kadis Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Indramayu, Sidik, ketika mengunjungi camp pengungsian korbam banjir rob di kantor Desa Kertawinangun, menjelaskan, hingga saat ini proses pembangunan hunian Kampung Nelayan Sejahtera sudah sekitar 85 persen.
“Sekarang lagi proses penyelesaian sekarang sudah sekitar delapan puluh lima persen, Insa Allah ini menurut Kemensos akhir Februari dengan paving sudah jadi,” papar Sekdis Dinsos Kabupaten Indramayu, kepada fokuspantura.com, Jumat, 31 Januari 2025.
Sidik pun mengatakan, kendala cuaca ektrem dan intensitas curah hujan tinggi saat ini, menjadi penyebab kendala pada proses pembangunan.
“Insa Allah doakan saja mudah-mudahan tidak ada kendala cuaca yang penting kita tidak mau dikejar target yang penting kita percepatan pak sebaik mungkin kualitas sebagus mungkin, kaya kemaren contoh kita libur tiga hari karena ada hujan deras,” ucapnya.
Ia menambahkan, untuk sementara warga yang direlokasi semuanya warga Desa Eretan Kulon yang terdampak banjir rob.
“Eretan Kulon saja nanti kita proyeksikan kedepan dari BPBD nanti mendata korban lain yang mau direlokasi. Ini adalah pertama Kemensos membangun di Indonesia ini percontohan sebenarnya ditiru beberapa daerah kedepan kita kemungkinan dari PUPR,” imbuhnya. (Khaerudin/FP).
