INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Kepolisian Resor Indramayu mencanangkan program Indramayu bebas begal pada 2018 ini. Menyusul kasus pencurian dengan kekerasan (pembegalan) di Indramayu tergolong cukup banyak pada tahun 2017 kemwrin. Tak tanggung tanggung, sebagai tindakan tegas, polisi akan menembak ditempat pelaku begal jika membahayakan masyarakat.
Data dari Satuan Reserse Kriminal Polres Indramayu, di sepanjang tahun 2017 tercatat 28 kasus pencurian dengan kekerasan (curas) atau pembegalan. Jika dirata-ratakan ada 2 kasus pembegalan yang terjadi dalam satu bulannya. Para pelaku pembegalan di Indramayu terkenal sadis. Pasalnya para pelaku tak segan-segan membacok ke arah kepala korbannya hingga tersungkur agar bisa merampas sepeda motor korban. Jika korban melawan mereka pun tak akan segan untuk menyerang dan melukai korbannya.
Lebih parahnya lagi, para pelaku tidak pandang bulu mencari korban, baik masyarakat, anggota Kepolisan maupun TNI. Aksi yang terjadi pada aparat ini, disaat korban mengendarai motor dinas. Termasuk yang menimpa anggota Paskhas TNI AU juga pernah menjadi korban. Prajurit khusus tersebut mengalami luka bacokan akibat melawan ketikan hendak dirampas sepeda motornya.
Kapolres Indramayu Ajun Komisaris Besar Arif Fajarudin, Rabu (10/1/2018) mengatakan, untuk menindaklanjuti aksi pembegalan di Indramayu, polisi akan melakukan langkah preventif yang optimal. Salah satunya melakukan tindakan tegas terhadap pelaku. Polisi akan menembak mati para tersangka begal jika dinilai membahayakan masyarakat.
“Dan jika membahayakan kita akan ambil tindakan tegas berupa penembakan terhadap pelaku, ” tegas Arif.
Diterangkan pula, saat ini, Polres Indramayu telah membentuk tim khusus penanganan begal yang diberi nama ‘Garda Wiralodra’. Tim tersebut melakukan tugas-tugas selayaknya reserse yakni penyelidikan dan penangkapan. Tim khusus begal itu akan bekerja selama 24 jam dalam seminggu. Nantinya anggota di polsek-polsek juga akan dilibatkan agar respon terhadap aksi pembegalan lebih cepat lagi. Terutama polsek-polsek yang banyak terdapat kasus pembegalan.
Polres Indramayu sudah memetakan titik-titik rawan aksi pembegalan, seperti di wilayah Widasari, Kandanghaur, Krangkeng, dan jalur pantura Indramayu. Wilayah-wilayah tersebut masuk ke dalam fokus perhatian dari anggota Garda Wiralodra.
Biasanya para pembegal akan beraksi pada malam hari di tempat sepi dan minim penerangan. Modusnya pelaku akan memepetkan sepeda motornya dan langsung membacokkan golok ke arah helm korban hingga jatuh tersungkur.
“Polisi akan disebar di wilayah-wilayah tersebut untuk menggencarkan patroli. Tujuannya agar kasus perampasan sepeda motor dapat ditekan secara signifikan, ” katanya.
Dia mengimbau, agar masyarakat untuk tetap berhati-hati dan waspada. Terlebih jika melintas pada malam hari di wilayah persawahan yang minim akan penerangan jalan. Jika masyarakat merasa dibuntuti saat mengendarakan sepeda motor dalam kondisi jalan sepi, masyarakat diminta untuk segera menepi dan langsung ke polsek terdekat untuk meminta perlindungan. Sehingga nanti ada pengawalan oleh aparat kepolisian.