INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Ribuan meter tanaman padi milik petani Desa Jangga, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu rusak akibat tertimpa putusnya kabel listrik saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) belum lama ini.
Akibat peristiwa tersebut, hingga saat ini petani yang dirugikan atas kejadian tersebut belum ada tindaklanjut atau ganti rugi dari pihak Sutet. Justru, sejumlah petani bingung untuk mempertanyakan masalah tersebut, karena pihak Sutet belum ada yang bisa di mintai petanggung jawabannya.
Salah satu petani, H.Ono, menuturkan, kondisi tanaman padi sawahnya sepanjang 250 meter rusak akibat terkena dampak putusnya kabel sutet yang menimpa tanaman padi berusia sekitar 60 hari. Selain itu, pematang sawahnya juga rusak akibat di injak-injak petugas Sutet yang hilir mudik di sawah petani.
“Tanaman padi saya rusak kena kabel sutet yang putus, galengnya (pematang sawah,red) juga rusak. Petugas Sutet yang lagi benerin kabel, masang patok dan menginjak-injak tanaman padi yang baru ditanam usia 60 hari gak ada tanggung jawabnya,” kesalnya
Ia berharap, ada tanggung jawab atau ganti rugi dari pihak Sutet dan bisa diajak komunikasi atas kerugian sejumlah petani yang sawahnya rusak di wilayah tersebut.
“Nanti setelah beres proyek, ya harus di beresin lagi, karena materialnya mengganggu jalan petani yang mau lewat ke sawah, juga jembatan yang bekas proyek ini di bongkarin lagi, kan sawahnya mau ditanami padi bukan untuk tempat material proyek,” kata H Ono
Senada, Ketua Kelompok Tani Desa Jangga, Casma, mengaku banyak mendapat laporan dan keluhan dari petani yang sawahnya terdampak kabel sutet yang putus menimpa tanaman padi milik warga, sehingga rusak dan mati.
“Kemarin petani yang sawahnya rusak juga nanya ke saya, seperti Pak Sud, Pak Rohim, ada lagi sawah milik Pak Darno, Pak Udin, H Karnen terus sawahnya Pak Tawin yang terdampak, mereka bilang belum ada ganti rugi, termasuk Pak H Ono juga,” terangnya
Dikatakannya, meski dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa, namun kerugian material dari para petani sangat menggangu dan membuat resah, karena belum ada ganti rugi.
“Untung saja tidak ada petani di sawah itu saat kejadian, kalau ada orang kan kabelnya bisa kena orang tersebut, ya bisa saja kan menyebabkan luka-luka,” tandasnya
Casma juga sudah menyampaikan keluhan dari para petani tersebut ke pihak Sutet yang bekerja di lokasi proyek, sekaligus menanyakan ganti rugi kepada mereka untuk petani.
“Saya sudah menghubungi humasnya pak Carman atau Damok, tapi belum ada tindaklanjutnya, sehingga petani kan protes ke saya,” kata Casma