
MENCOBA memahami relasi taktis Festival Gede Tambi dalam kacamata politik kebudayaan dan pemerintahan dimulai dari sejauh mana oportunitas kebudayaan hadir menjadi solusi kedaerahan, sampai pada posisi pemerintah daerah dalam memoles visi bidang kebudayaan menjadi rancang bangun Indramayu Bermartabat sebagai sebuah sistem kebijakan daerah yang mengikat secara hukum maupun politik.
Kebudayaan dalam banyak cara sudah lama menjadi cara efektif membangun kesadaran publik, bahkan sejarah dunia memberitahunan soal itu, dimana banyak pergerakan politik kerakyatan selalu membawa kebudayaan sebagai penguatnya, revolusi Tiongkok salah satunya.
Artinya apa? bahwa perubahan struktur sosial, politik bahkan ekonomi dalam sebuah komunitas masyarakat selalu menyertakan unsur kebudayaan sebagai juru dobraknya, seorang budayawan bahkan mengatakan : “Wajah komunitas publik adalah kebudayaan, rusak kebudayaan satu komunitas, maka hitam legam masa depan masayarakat didalamnya” itulah bagaimana oportunitas kebudayaan mampu memecahkan masalah masalah dalam masyarakat yang tidak bisa diselesaikan dengan ilmu pengetahuan, bahkan oleh filsafat sekalipun.
Kemudian Bagaimana Pemerintah Daerah Mengambil Posisi dalam Hal Ini..?
Dukungan Bupati Nina Agustina dalam banyak event budaya memberikan harapan baru bagaimana upaya pemerintah mengajak kebudayaan masuk menjadi unsur penting mengelola masyarakat beserta kebijakan yang mengikatnya, lewat pendekatan kebudayaan pula, publik diajak berdiskusi dengan potensi budaya sekelilingnya.
Tambi Gede Festival adalah salah satunya, sebuah proses yang semula sederhana, nyatanya telah menjadi pagelaran solutif dimana banyak elemen dan unsur berembuk bersama soal bagaimana kebudayaan harus masuk mengisi beragam platform narasi pembangunan dalam ruang ruang publik, menjadikanya bukan lagi diskusi tapi adalah diskursus, sehingga Festival Gede Tambi harus dijadikan momentum kebangkitan naratif untuk mengimbangi penuh sesaknya narasi narasi politik yang semakin menjengkelkan.
Dimana Titik Singgung Kebudayaan dan Konsep Pembangunan Indramayu?
Dalam dokumen rencana pembangunan Indramayu Bermartabat, dapat kita lihat bagaimana platform pembagunan berbasis kebudayaan menjadi salah satu model pembangunan Bupati Nina, tentu ini bukan rumusan tekhnokratis tapi merupakan visi politik dari bupati yang patut kita apresiasi sebagai sebuah konsepsi yang baik dan penuh harapan.
Sebagai sebuah Visi Politik, Bupati Nina nampaknya sudah mulai “membujuk” kebudayaan menjadi ikon penting dalam memformulasi model kebijakan di Indramayu, Jika Bupati Nina berhasil membawa kebudayaan sebagai sebuah platform politik pembangunan dan model pendekatan pembangunan Indramayu Bermartabat, maka ini merupakan satu terobosan anti mainstream yang dilakukan Bupati Nina dan dapat meninggalkan legacy yang baik untuk pemerintah Indramayu dimasa yang akan datang. Yakni legacy kebudayaan sebagai model pendekatan pembangunan.
Selamat atas terselenggaranya Tambi Gede Festival: bersama kebudayaan kita menjawab tantangan zaman untuk membangun Indramayu Bermartabat.
*) Penulis adalah Pemilik Warung Filsafat “Sanggar Jepit” dan Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Indramayu.