MAJALENGKA,(Fokuspantura.com),– Anda pernah ke Kecamatan Sindangwangi atau lebih dikenal Kawasan Wisata Sindangwangi? Khussnya Desa Bantaragung, dengan jarak tempuh kurang lebih 25 Km dari pusat kota Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Kini Bantaragung menjadi desa paling populer di Jawa Barat hingga Nusantara, dengan luas wilayah 392,29 hektar, dibawah kaki Gunung Ciremai yang terus mengibarkan pesonanya. Sekarang Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat itu tengah berjuang menjadi yang terbaik pada Anugerah Pesona Indonesia (API) 2017. Karena sadar akan potensi alamnya yang menjanjikan dengan berbagai macam jenis tumbuhan dan tanaman (vegetasi) serta posisinya yang dekat dengan wilayah Hutan Taman Nasional Gunung Ciremai.
Walaupun letak Desa Bantaragung jauh dari pusat kota, tepatnya di ujung Timur Kota Majalengka berbatasan dengan Kabupaten Kuningan. Namun Bantaragung tetap menguapkan pesenonanya dengan sebutan wisata surga tersembuyi.
“Alhamdulillah tahun ini Desa Bantaragung Kecamatan Sindangwangi Majalengka masuk nominasi katagori surga tersembuyi terpopuler API 2017. Setelah ini, akan kami dorong untuk menjadi juara di level nasional hingga global,” kata Camat Sindangwangi, Drs. Ono Haryono, Minggu (11/06/17).
Ono Haryono sangat percaya diri akan upayanya memajukan Desa Bantaragung, sebab selain Bantaragung, desa desa yang berada di wilayah Kecamatan Sindangwangi juga memiliki sejumlah obyek wisata yang tak kalah menarik, sehingga Pemkab Majalengka berencana menetapkan pintu gerbang wisata di area tersebut dengan branding “Kawitwangi” atau Kawasan Wisata Sindangwangi.
Modal kuat ini tak disia-siakan Camat Sindangwangi untuk lebih mengembagkan potensi daerahnya, apalagi Bantaragung memiliki panorama alam dengan obyek wisata menjanjikan, yang paling banyak dikunjungi wisatawan.
Ditempat terpisah Bupati Majalengka, H. Sutrisno, menyambut baik dan apresiatif terhadap nominator wisata Bantaragung kategori Surga Tersembunyi Terpopuler versi API 2017, yang digelar Kementerian Pariwisata bulan lalu.
“Masuknya Desa Bantaragung sebagai nominasi surga tersembunyi di API 2017, merupakan suatu harapan bagi Majalengka. Apalagi Desa Bantaragung satu-satunya perwakilan di Jawa barat,” ujar Buapati Sutrisno.
Walaupun secara kompetitip perjuangan untuk menang harus bersaing ketat dengan nominator-nominator lain di Indonesia. “Namun kita harus tetap mendukung Bantaragung, biarkan mereka berkompetisi sehat di API 2017. Penilaian publik akan membuat reputasi destinasi makin baik,” tutur H. Sutrisno.
Bupati Majalengka itu juga mengimbau kesemua pihak dan berbagai elemen masyarakat lainnya, agar mereka memberikan dukungan kepada Desa Bantaragung yang masuk dalam nominasi API 2017.
Sementara Salikin, tokoh pemuda asal Desa Bantaragung, didampingi Ketua Pengelola Obyek Wisata Curug Cipeteuy, Marta Atmaja, yang selama ini bergerilia mensosialisasikan dukungan untuk pemenangan Desa Bantaragung di API 2017. Menyampaikan kepada publik “dengan cara ketik API (spasi) 1B, kirim 99386 untuk semua operator telepon seluler. Waktu pengumpulan dukungan API kategori surga tersembuyi terpopuler itu terhitung 1 Juni hingga 31 Oktober 2017,” katanya.
“Selain melalui media masa, kami juga berharap Pemerintahan Kabupaten Majalengka, terus memberikan dukungan sepenuhnya, agar Desa Bantaragung menjadi juara di ajang anugerah pesona Indonesia 2017, katagori surga tersembuyi,” ungkap Salikin. (Anugraha).
