AKUN MEDIA SOSIAL Eretan Wetan Bangkit dalam bentuk fans page disukai sekitar 1.018 orang telah memposting kontroversial pernyataan Bupati Indramayu Nina Agustina saat melakukan kunjungan ke lokasi banjir rob masyarakat Desa Eretan Wetan, Jum’at (3/12/2021) kemarin.
Demikian kutipan yang diperoleh dari akun fans page Eretan Wetan Bangkit dengan beragam tanggapan netizen.
BEDOL DESA BUKANLAH SOLUSI TERAKHIR
Terimakasih atas kunjungannya bu, ibu bupati adalah yang kesekian kali. Banjir rob kerap mengacaukan segalanya, dan hal ini sudah terjadi sejak lama, masyarakat eretan wetan selalu berharap agar para pemangku kebijakan dapat memberikan perhatian lebih dan segera memberi solusi atas kondisi banjir yang melanda secara rutin di desa ini.
Seperti biasanya, mereka hanya akan berduyun datang saat media memberitakan secara luas bahwa banjir rob kembali mengancam masyarakat desa eretan wetan, setelah berkunjung kemudian pergi lagi tanpa solusi yang pasti. “lagi-lagi seperti gelembung sabun yang mengembang ketika diaduk kemudian meletus diudara”
Apakah kami harus menunggu lagi, seperti tahun-tahun sebelumnya saat para anggota DPR RI berjanji utk berjuang membangunkan breakwater setelah sunami kecil menimpa desa kami?
Bapak dan Ibu yang terhormat..
masyarakat desa eretan sudah merasa lelah. “Lelah dengan kondisi banjir juga lelah menunggu janji atas solusi banjir yang sering diberikan”.
Saat ini kami sangat mengharapkan perhatian dan keseriusan para pemangku kebijakan terutama pemerintah desa.
Banyak hal yang harus ibu bupati ketahui dengan kondisi nyata di desa kami. Mengapa kami sampaikan bahwa bedol desa bukanlah solusi terakhir.
Sejauh ini pemdes eretan wetan pun masih belum siap menyerap masukan masyarakat dan belum mau bersikap terbuka kepada publik dengan Anggara desa yang jumlahnya milyaran itu.
Kami tak ingin diam dalam keterburukan, maka harus ada beberapa hal yg mesti kami sampaikan.
*Masih banyak jalan gang yang Rusak dan Becek. Bukankah pemdes eretan wetan sering mendengar luapan harapan yang disampaikan masyarakat melalui medsos. “Urip Ning eretan wetan makin ora nyaman, percuma umah di duwuri baka dalane masih rusak” dan banyak keluhan lain tumpah tak digubris.
“Anggaran dana desa milyaran, apabila masih kurang, tidak di cor pun tak apa untuk pengerasan awal cukup diarug pake koral agar tak hanyut dan tidak becek. Asalkan merata semua akses jalan diperhatikan.”
*Kemudian seperti yg masyarakat ketahui secara umum bahwa hampir seluruh saluran air di desa eretan wetan tidak normal.
Walaupun dalam kurun waktu beberapa tahun masyarakat kerap menyampaikan keluhan dan usulan. saluran-saluran tersebut sampai saat ini tidak juga dilakukan normalisasi. Silahkan cek di lapangan, terutama saluran air di samping SDN Eretan Wetan 1&2.
Untuk apa saja anggaran dana desa dipergunakan masyarakat eretan wetan pun tidak dapat memahaminya secara jelas!
Masalah yang kita hadapi bukan hanya banjir karena upaya untuk meminimalisir sebab pun belum maksimal.
Lalu saat ini kita hanya dihadapkan pada dua pilihan yaitu : BEDOL DESA atau MBEDAL DARI DESA!
Ayo.. kapan kita buka dialog publik??
Terkait