INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Pasca meninggalnya pasien PDP Covid-19 di RS Mitra Plumbon Indramayu, awal pekan kemarin, publik mempertanyakan keselamatan Supir Grab yang membawa pasien ke tempat tujuan, guna memutus mata rantai penyebaran Virus Corona yang menakutkan. Gugus Depan Covid – 19, Kabupaten Indramayu, berusaha untuk melakukan pengecekan terhadap sosok yang berprofesi sebagai supir grab.
Penelusuran Fokuspantura.com, Jum’at(27/3/2020), ditemukan data jika supir grab yang membawa pasien PDP tersebut adalah warga Kecamatan Tukdana, sebut saja SM. Saat dikonfimasi melalui sambungan telepon, benar adanya jika sosok panggilan Mang Kumis tersebut selalu mangkal di sekitar Statiun Kereta Api Jatibarang, Indramayu.
SM mencerikatan kronologis kejadian selama ia membawa pasien PDP hingga sampai ke RS Mitra Plumbon Indramayu dan sempat mendaftarkan kepada pihak medis RS dengan diberi uang sebagai biaya Grab, sebesar Rp125 ribu.
Baca Juga : http://fokuspantura.com/3440-pasien-pdp-covid-19-meninggal-di-rs-mitra-plumbon-indramayu
Pada saat itu, sekitar pukul 16.00 wib, SM diminta oleh karyawan Dealer Motor milik pasien untuk diantarkan ke RS terdekat, dipilihlah RS Mitra Plumbon Indramayu tanpa pengawalan baik dari pihak keluarga maupun karyawan. Saat di dalam kendaraan, tidak ada obrolan yang serius dengan pasien, namun menurut penjelasan karyawan, jika sosok yang dibawanya itu sudah sakit selama satu minggu.
“Tolong bawain pak kumis ke rumah sakit terdekat saja,” kata SM menirukan ucapan karyawan Dealer Motor tersebut.
Setelah sampai di RS Mitra Plumbon Indramayu, SM sempat memapah pasien dan masuk ke ruang IGD, bahkan ia yang mendaftarkan dengan KTP pasien di ruang pendaftaran, anehnya, kata SM, saat ia permisi pulang, pasien masih bisa berinteraksi dan komunikasi obrolan sambil menjawab pertanyaan dari pihak perawat dan medis RS Mitra Plumbon Indramayu.
“Ia menjawab pertanyaan pihak medis, jika pada tanggal 10 Maret habis dari keluarganya di Bekasi, dia ceritakan, setelah itu mengeluh sakit semua badan, panas, sesak nafas dabn batuk berdahak,” tutur SM.
Hari berikutnya, SM menerima kabar jika pasien yang ia bawa meninggal di RS Mitra Plumbon Indramayu, pihaknya disarankan melapor diri ke Polsek Jatibarang, guna memberikan penjelasan terkait kronologis yang ia lakukan saat membawa pasien PDP Covid – 19 tersebut.
Baca Juga : http://fokuspantura.com/3442-dinkes-nyatakan-pdp-covid-19-meninggal-belum-sempat-tes-swab
Saat ditanya, apakah sudah ada pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu yang sudah melakukan pemeriksaan fisik terhadap dirinya pasca meninggalnya pasie yang dibawa terduga PDP Covid – 19, ia mengaku sudah di datangi petugas dari Puskesmas Tukdana. Bahkan pihaknya siap mengikuti prosedur yang ditetapkan pemerintah guna mengantisipasi jika dirinya turut tertular virus yang mematikan tersebut.
“Saya siap mengikuti prosedur protokol penanganan Covid-19 yang dianjurkan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, mengaku akan melakukan pengetesan terhadap supir grab yang membawa pasien PDP Covid-19 dan meninggal di RS Mitra Plumbon Indramayu. upaya itu dilakukan sebagai protap untuk memutus mata rantai pencegahan penyebaran Virus Corona di Kabupaten Indramayu.