banner 728x250

Siapa Pengganti Lucky Hakim, Nasdem Indramayu Tegaskan Belum Keluarkan Rekomendasi

banner 120x600

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),-
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Kabupaten Indramayu, Y Husain Ibrahim, menegaskan, kekosongan kursi Wakil Bupati Indramayu yang sebelumnya dijabat oleh Lucky Hakim, hingga kini Nasdem belum mengeluarkan rekomendasi kepada siapapun.

Meski kekosongan kursi Wakil Bupati yang ditinggalkan Lucky Hakim sudah hampir dua bulan dan ramai diperbincangkan dikalangan publik namun Partai Nasdem Kabupaten Indramayu hingga saat ini belum menerima kedatangan tamu atau figur siapapun terkait Calon Wakil Bupati(Cawabup) Indramayu.

“Saya sebagai Ketua Partai Nasdem menegaskan dan meluruskan bahwa sampai hari ini belum ada satupun calon wakil bupati pengganti Lucky Hakim yang datang untuk meminta restu atau persetujuan serta dukungan kepada Partai Nasdem,” ujar Ibrahim kepada Fokus Pantura di Kantor DPD Partai Nasdem, Jalan Raya Losarang, Rabu 10 Mei 2023.

Ia menegaskan, pihaknya tidak pernah mau mempersulit jatah wakil bupati itu kepada siapapun, mengingat Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Indramayu pada Pilkada 2020 kemarin ada dua partai pengusung yakni Partai Gerindra dan Nasdem yang akan memutuskan rekomendasi. Bahkan bukan hanya Partai Nasdem namun Partai Gerindra juga akan memunculkan nama calon wabubnya kepada siapa.

FOKUS BACA INI JUGA : DPD Nasdem Indramayu Siap Usung Bacawabup Ady Setiawan 

“Kami tidak akan mempersulit jatah wakil bupati mau diberikan kepada siapa rekomnya. Terlebih bukan hanya Partai Nasdem selaku pemutus, akan tetapi ada Partai Gerindra yang juga sebagai Partai pengusung pasangan Nina Lucky pada saat itu, ” Katanya.

Ditanya persoalan kekosongan kursi Wabup juga ada batas waktunya, Ibrahim menjelaskan bahwa persoalan itu tidak ada masalah. Kenapa demikian secara jujur sebagai Ketua DPD Partai Nasdem Indramayu, jika sampai batas waktu usulan atau rekomendasi Cawabup belum ada calon yang disepakati oleh partai pengusung, maka pihaknya setuju jabatan kursi Wakil Bupati dikosongkan.

FOKUS BACA INI JUGA : Partai Nasdem Indramayu Terbuka Usulan Pengganti Lucky Hakim 

“Tidak ada masalah buat saya dan ini saya bicara jujur bicara atas nama Ketua DPD Partai Nasdem, kalau saya jadi Bupati lebih baik kosongkan saja. Dari pada membuang waktu untuk mengisi dan mengakibatkan nanti menghambat kinerja Bupati dan Nasdem tetap mendukung Nina Agustina,”ujarnya.

Bacaleg DPR RI Partai Nasdem Dapil Jabar 8 ini menegaskan, bahwa dirinya jujur baik secara pribadi maupun atas nama Ketua DPD Partai Nasdem berkomitmen akan selalu mendukung program dan kinerja Bupati Nina Agustina sampai berakhirnya masa jabatan.

“Saya berbicara ini jujur saya orang yang paling berani berbicara baik secara pribadi ataupun Partai akan terus mendukung Bupati Nina dan ini prinsip,” ungkapnya.

Kenapa demikian, bahwa pihaknya tidak mau disebut sebagai Partai setengah jalan. Ibrahim juga mengatakan bahwa di pusatpun boleh dikata walaupun Partai Nasdem sudah berjuang untuk dua periode presiden Jokowi tetapi kenyataan akhir akhir dipenghujung tahun politik Nasdem tidak diundang tidak ada masalah jika sudah tidak dikaitkan lagi sejalan dengan Presiden tetapi Nasdem tetap mengawal keberlangsungan kepemimpinan Jokowi sampai masa jabatannya.

Menyoal pertanyaan meski Partai Nasdem hanya memiliki satu kursi di DPRD Kabupaten Indramayu namun kiprahnya untuk memenangkan pasangan Nina Lucky sangatlah besar. Ia menjawab biarlah masyarakat yang menilai dan penerima amanah itu sendiri.

Seperti Bupati dan Wakil Bupati hasil Pilkada 2020 kemarin, Ibrahim berharap, penyandingan antara Nina Lucky harusnya bisa harmonis dan berjalan sampai pada penghujung masa jabatannya. Tetapi pihaknya tidak tau apa win win solution yang dibangun oleh pasangan itu.

Ibrahim kecewa pengunduran diri Lucky Hakim tanpa ada pamit kepada Partai Nasdem. Soal menyangkut salah dan benarnya manusia itu tidak seratus persen sempurna. Tetapi perlu diketahui dirinya sangat tidak setuju cara Lucky Hakim yang pada dasarnya begitu mengajukan pengunduran diri tapi ngoceh menyangkut permasalahan gaji. Kalau ingin menjadi pejabat yang tujuh puluh persen untuk kepentingan masyarakat bangsa dan negara bukan kepentingan pribadi.

“Jadi kalau ada pejabat yang ingin tujuh puluh persennya untuk kepentingan pribadi sebaiknya tidak usah maju. Dan saya bangga kepada adik saya Nina Agustina. Walaupun benturan dari kiri kanan beliau banyak mendapatkan predikat dan penghargaan dari berbagai bidang,” pungkasnya. (Jujun Juhanda/FP).

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu