banner 728x250

Shinta Nuriyah: Di Antara Kita Hilang Akal

banner 120x600

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),– Agama yang selama ini diyakini dapat memberikan rasa aman, ketentraman, ketenangan dan kedamaian, sekarang ini bahkan dipakai sebagai penyulut pertikaian dan keresahan. Bahkan lembaga lembaga yang seharusnya menjadi pelindung bagi umat, justru malah menebar kebencian diantara sesama.

Demikian dikatakan Ibu Negara Shinta Nuriyah ketika berdialog dengan masyarakat petambak dan nelayan di Indramayu. Caci maki di media sosial, aksi sepihak mengatasnamakan pembelaan terhadap agama dan merebaknya berita bohong (hoax) sungguh memprihatinkan. “Semuanya itu menunjukkan betapa banyak diantara kita yang telah kehilangan akal, budi dan hati nurani.”, ujarnya.

Menurut isteri Presiden RI ke empat, Abduurahman Wahid, keadaan ini menunjukkan batin manusia semakin kering dan membatu. “Sensitivitas kemanusiaan, sebagai cermin tingginya peradaban, telah hilang terdorong oleh arus informasi yang muncul secara tiba-tiba, serta gaya hidup yang tidak kondusif bagi berkembangnya kemanusiaan dan persaudaraan.”, terangnya.

Oleh karena itu, Shinta mengajak umat islam agar tidak mudah terpancing dengan isu isu yang berkembang saat ini, serta tidak perlu menghadapinya secara radikal dan emosional sehingga kehilangan daya kritis dan kearifannya.

“Dengan sikap seperti ini, kita akan bisa menunjukkan keutamaan islam, sebagai agama yang santun, yang rahmatan lil ‘alamin dan yang menerima pluralisme sebagai pijakan yang kokoh bagi kerukunan dan kesatuan bangsa yang fundamental.”, tandasnya.

Shinta juga mengajak masyarakat Indonesia untuk selalu menyapa dan memberikan senyuman hangat kepada kaum pinggiran, kaum dhuafa dan kelompok termarjinalkan yang merupakan saudara setanah air.

“Bersama mereka kita menata jiwa, menata bangsa, untuk menahan derasnya arus materialisme yang menggerus ketulusan dan kejujuran, yang telah membuat hubungan antara manusia menjadi sangat rentan terhadap konflik dan perpecahan.”, ajaknya. (Abdul Jaelani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu