INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Turnamen sepak bola Dewa Cup 3, yang berlangsung di lapangan bola Yayasan Darul Ma’arif NU Kaplongan Indramayu, antara FC Benda dan FC Pringgacala diwarnai ricuh. Kericuhan itu bermula, saat tim dari Desa Pringgacala gagal mengeksekusi lima tendangan penalti ke gawang tim dari Desa Benda.
Pantauan Fokuspantura.com di arena turnamen, Kamis(18/5/2017} menyebutkan, kejadian tersebut bermula saat tendangan pinalti dilakukan oleh Tim FC Pringgacala untuk lawan FC Benda, namun saat kelima tendangan penalti kandas, superter dari Desa Benda yang merasa senang, langsung berlarian masuk ke lapangan tanpa menghiraukan batasan untuk para penonton.Beruntung, kericuhan suporter ini hanya berlangsung sebentar setelah ditarik mundur oleh superter lainnya di bantu oleh panitia turnamen. Saat disuruh mundur oleh panitia untuk tidak melewati batasan untuk menonton, ada seseorang yang mengaku dipukul oleh suporter dari desa benda. Karena tuduhan itu tidak dilakukan, para supoter dari desa benda pun tidak terima, hingga ricuh pun tak terhindarkan.
“Cuma sebentar, karena salah faham saja”, ucap Asngari salah satu penonton asal desa Kaplongan.
Sementara, pertandingan semi final Dewa Cup 3, FC Benda Vs FC Pringgacala berlangsung seru. Kedua tim kesebelasan sama-sama kuat. Meski tim FC Benda menguasai permainan, namun FC Pringgacala masih bisa menahan gempuran FC Benda. Hingga 90 menit pertandingan, hasil skor kacamata (0-0) tidak berubah dan diadakan adu penalti.
Pada adu penalti itu, kiper FC Benda Botik, mampu mengeblok tendangan dari pengeksekusi kelima tim dari FC Pringgacala. Sementara, pengeksekusi kelima dari tim FC Benda, berhasil membobol gawang desa Pringgacala.
Skor akhir 5-4 untuk FC Benda ini, menjadikan FC Benda melaju ke final dan akan bertemu dengan FC Limbangan pada Sabtu lusa. Sementara, FC Pringgacala akan melawan FC Tanjungpura Jumat besok untuk memperebutkan juara III Dewa Cup3. (A. Jaelani).
