INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Tikus sawah merupakan salah satu hama utama yang kerap menimbulkan masalah besar bagi para petani, bahkan jelang panen tiba dapat menimbulkan gagal panen. Dimana perkembangbiakan hewan jenis penggerat ini cukup cepat sehingga keneradaannya menjadi sangat meresahkan bagi petani.
Menyikapi keluhan petani ini, Pemerintah Desa (Pemdes) / Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu, bersama beberapa petani melakukan Gropyokan hama tikus (Rattus argentiventer) di persawahan Buwer Pertamaina Blok Badong, Jum’at, 14 Februari 2025.
“Gropyokan tikus ini adalah salah satu solusi untuk mengurangi penyebaran tikus yang kerap kali merusak tanaman padi,” kata Kuwu (Kepala Desa-red) Sukra, Damhuri, kepada fokuspantura.com.
Damhuri juga mengingatkan kepada para petani agar tidak memasang jebakan tikus beraliran listrik, karena itu sangat berbahaya bagi diri sendiri dan juga orang lain. Langkah yang dilakukannya dengan mengajak para petani atau kelompok tani untuk melakukan gropyokan tikus dengan beramai-ramai membawa tongkat kayu untuk memukul tikus-tikus yang berhamburan keluar dari sarangnya yang digali oleh petani.
“Dengan kegiatan gropyokan tersebut diharapkan benar-benar dapat memberikan manfaat bagi petani, dan mampu mengurangi jumlah populasi tikus yang ada di area persawahan, sehingga petani mendapatkan hasil panen sesuai dengan yang diharapkan dan pada produksi pangan dapat terselamatkan,” imbuhnya.
Dikatakannya pula, kegiatan gropyokan ini juga sebagai bentuk gotong royong yang menjadi bagian dari tradisi lokal yang harus dipertahankan kelangsungannya.
“Gotong royong adalah tradisi kita yang harus dipertahankan, salah satu bentuknya adalah gropyokan tikus,” pungkasnya. (Khaerudin/FP)