BREBES, (Fokuspantura.com),- Bupati Brebes Hj.Idza Priyanti, meresmikan penggunaan gedung Bedah Central Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Brebes, Jawa Tengah. Peresmian pusat pelayanan kesehatan kota kuliner ini ditandai dengan pemukulan gong dan pengguntingan pita pintu utama ruang operasi.
Dengan peresmian tersebut, diharapkan bisa meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Brebes di bidang kesehatan, terutama pada pelayanan operasi.
“Pembangunan RSUD tahap 2 ini, semoga makin meningkatkan pelayanan,” ujar Idza saat meresmikan gedung Bedah Central RSUD Brebes tahun anggaran 2017 belum lama ini.
Idza bangga atas kerja keras semua pihak dalam mewujudkan pembangunan RSUD tahap 2 hingga selesai, meskipun baru lantai 5 yang digunakan. Sementara untuk penyelesaian lantai 1-4 menunggu anggaran tahun berikutnya.
Bupati perempuan pertama ini mengapresiasi pembangunan RSUD tahap 2 ini namun karena tidak tercatat dalam APBD, maka belum jadi keseluruhannya. Dia meminta doa, mudah mudahan bisa dirampungkan setelah mendapatkan bantuan dari Pemerintah Pusat, Provinsi atau swadaya dengan dengan jalan pinjaman daerah.
Kendati demikian, pembangunan rumah sakit menjadi kebutuhan yang mendesak demi meningkatnya derajat kesehatan masyarakat Brebes. Apalagi, RSUD Brebes telah terakreditasi paripurna dengan bintang 5, sehingga dituntut benar benar sempurna dalam memberikan pelayanan yang cepat, tanggap, dan penuh inovatif.
Dengan peningkatan fasilitas tersebut, diyakini Idza, para dokter dan tenaga kesehatan lainnya sama-sama satu komando dalam membangun pembangunan bersama.
Direktur RSUD Brebes drg Oo Suprana MKes melaporkan, pembangunan RSUD Brebes tahap 2 membutuhkan anggaran Rp 85 miliar. Proses lelang dimenangkan Pt Bangun Kharisma Prima Jakarta. Namun baru menelan Rp 44,588 miliar dengan menyelesaikan lantai 5 sedangkan lantai 1 sampai 4 menunggu proses berikutnya.
Dokter Oo melaporkan, di lantai 5 dibangun 12 kamar operasi. Dari 12 kamar, 10 kamar merupakan ruang operasi steril dengan perlengkapan berstandar internasional sedangkan 2 ruang lainnya untuk ruang operasi ringan. Sebelumnya, RSUD ini memiliki 5 ruang operasi yang berada di gedung lainnya.
Pembangunan 5 lantai RSUD tahap 2, lanjut Oo, direncanakan untuk lantai 1 untuk Radiologi, lantai 2 Cuci Darah, lantai 3 dan 4 untuk ICU anak dan orang tua. Dokter gigi ini mengakui RSUD Brebes butuh SDM utamanya dokter spesialis. Semisal spesialis jantung. bedah syaraf, dan bedah mulut.
Saat ini, RSUD Brebes memiliki 441 kamar rawat inap, dengan jumlah penduduk Brebes yang mencapai 1,7 juta tentu amat kurang untuk melayani kesehatan masyarakat Brebes. Sehingga terkadang pasien harus menunggu untuk mendapatkan kamar inap. Dia berjanji Pelayanan RSUD Brebes kendati masih kurang, semoga kedepannya makin semangat dan masyarakat terlayani dengan baik.
Dalam kesempatan tersebut, Pengasuh Pesantren Assalafiyah Luwungragi Bulakamba Brebes KH Subkhan Makmun menyampaikan tausiyah. Antara lain, dia menegaskan jika keadaan sakit dan sehat merupakan kehendak Allah SWT. Dan tidak ada penyakit yang tidak ada obatnya.
Obat yang mujarab, menurut Kiyai Subkhan adalah sugesti kejiwaan dari dalam diri sendiri dan juga orang lain. Sebanyak 60 persen pasien sembuh karena adanya sugesti kejiwaan. Untuk itu, kepada para dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya jangan bermuka ketus, judes dalam menangani pasien.
“Para kiai juga diajak untuk sering-sering datang ke Rumah Sakit, bukan untuk berobat tetapi mendoakan orang yang tengah menderita sakit. Rosulullah juga menjenguk orang sakit sebagai sugesti kesembuhan umatnya,”ajaknya.
Terkait