INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),-Komunikasi politik yang dilakukan oleh calon Gubernur Jawa Barat dari Partai Nasdem,Ridwan Kamil, dinilai merupkan manuver politik zig-zag.
Pengamat Politik Unikom Bandung,Adiyana Slamet mengatakan komunikasi politik Ridwan Kamil yang mengisyaratkan ingin menggandeng tokoh pantura dinilai sebagai manuver politik zig-zag.
32Meski saat ini, secara de jure partai Golkar belum mengeluarkan rekomendasi soal penetapan calon Gubernur Jawa barat,tapi ketika ada kandidat dari internal yang mendapatkan dukungan seperti ketua DPD Golkar Jawa Barat,Dedi Mulyadi,maka secara etika atau fatsoen komuniksi politik, manuver yang dilakukan Ridwan Kamil dengan mendekati tokoh muda Golkar asal Pantura yakni Daniel Muttaqien Syafiuddin dinilai sebagai sikap politik yang kurang etis. “Permasalahan wakil pantura merupakan representasi atau komposisi yang bagus.Tapi, harus mempertimbangkan, figur yang bebas dari konflik internal partai,”ujarnya.
Selain Daniel Muttaqien, polarisasi di tubuh Golkar bisa saja terjadi karena konstelasi nasional,imbas dari status tersangka Ketua DPP Golkar,Setya Novanto.”Ini akan menjadi celah,apalagi Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi merupakan pendukung Setya Novanto,”ujarnya.
Ridwan Kamil saat ini tengah memilih opsi salah satunya dengan menggandeng Daniel Muttaqien sebagai calon wakil gubernur.
Hal itu dilakukan karena wilayah pantura sebagai basis suara Daniel yang kini menjabat anggota Komisi X DPR.Apalagi,diketahui Daniel merupakan kader Golkar yang juga putra mantan Ketua DPD Golkar Jawa Barat Irianto MS Syafiudin atau akrab dipanggil Yance yang masih memiliki loyalis yang kuat di kawasan Cirebon dan Indramayu.
Sementara itu,DPD Golkar Jawa Barat meradang terkait pernyataan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (Emil) yang menyatakan kesiapannya untuk dipasangkan dengan Daniel Muttaqien Syafiudin dalam Pilgub Jawa Barat 2018.
Pernyataan Emil itu disampaikan di sela-sela kunjungannya si Kabupaten Indramayu, Minggu (23/7/2017) lalu.
Dalam kesempatan itu dia menyatakan ingin mengakomodasi suara di Iya ang, komuniksi politik RK zig zag, zig zag krn memang benr secara dejure institusi prtai golkr blm mengeluarkan rekomendasi tapi ketika ada kndidat dr inter yg notabene dedi mulyadi secara etik atau fatsoen komuniksi politik manuver yg d lkukn rk dinilai ngga etis, persalahan wakil pantura merupajan representasi atau kompossisi yg bagus, figur yg bebas dr konflik internal prtai ya banyak dr pantura dan hampir semuanya tokoh muda, di PDI Perjuangan ada nama sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Barat yg secera struktural jg mumpuni selain, selain dniel, polarisasi d tubuh goljar bs saja terjadi krn konstelasi nsional setnov jd tersangka kpk krn kekuatan dedi mulyadi pling tdk wktu munslub mendukung setnov
Wilayah pantai utara Jawa Barat, dengan menggandeng Daniel sebagai calon wakil gubernur. Sebab, wilayah pantai utara sebagai basis suara Daniel yang kini menjabat anggota Komisi X DPR.
Ketua Harian Badan Pemenangan Pemilu DPD Golkar Jawa Barat MQ Isywara menegaskan, tidak sepantasnya Ridwan Kamil melontarkan pernyataan demikian.
Meski di sisi lain, dia juga menilai pernyataan tersebut tidaklah keliru.
“Tidak salah, tetapi juga tidak elok. Harusnya dia menghargai urusan rumah tangga partai kami. Secara internal kami juga sudah ada keputusan, silakan pikirkan partai masing-masing, dan hormati keputusan partai lain,” ujar Iswara, Selasa (25/7/2017).
Sebagaimana diketahui, sebanyak 27 pengurus DPD Golkar kabupaten/kota se-Jawa Barat telah bulat mengusung Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi sebagai Calon Gubernur.
Keputusan ini telah disampaikan ke DPP Golkar yang diperkuat dukungan dari pengurus kecamatan dan pengurus desa/kelurahan.
DPP Golkar sendiri berdasarkan informasi, akan mengeluarkan surat rekomendasi pencalonan Gubernur Jawa Barat untuk Dedi Mulyadi pada Agustus ini.(ihsan/sindonews.com)