INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Relawan dan tim kuasa hukum pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim-Syaefudin akhirnya angkat bicara.
Soal insiden keributan yang terjadi di jalan raya Sukra-Ujunggebang, Jumat sore, 1 Nopember 2024.
Kejadian ini melibatkan rombongan cabup Nina Agustina dan relawan pendukung paslon nomor urut 2, Lucky-Sae.
Sodikin, relawan Lucky-Sae membantah jika dirinya melakukan penghadangan terhadap mobil cabup Nina Agustina beserta rombongan yang hendak berkampanye di Desa Tegaltaman.
“Kalau persoalan penghadangan itu tidak ada,” ucap dia kepada awak media.
Sodikin membeberkan kronologis lengkapnya. Saat itu, dia dan relawan pendukung paslon Lucky-Sae lagi berada dipinggir jalan raya.
Ketika mobil rombongan cabup Nina lewat, mereka ramai-ramai mengacungkan simbol dua jari. Dia juga mengaku melakukan hal serupa.
Seketika itu pula, mobil yang dinaiki cabup nomor urut 3 itu tiba-tiba berhenti. Menghampiri dan tiba-tiba memarahi mereka.
“Akhirnya saya datang. Bu jangan marahi orang, inikan tamu kita. Yang tanggungjawab saya. Terus dia ngomong ke kita, apalah. Bicaranya udah berlebihan lah. Ada di video lah,” tuturnya.
“Karena persoalannya massa makin banyak, akhirnya saya dibawa. Diamankan. Jadi tidak ada menghalang-halangi. Tidak mungkin berani lah. Kita rakyat kecil. Kalau ada silahkan tunjukkan videonya,” kata Sodikin.
Sementara itu, Ketua Tim Kuasa Hukum Paslon nomor urut 2, Samsul Bachri Siregar menyatakan bakal melaporkan balik para pihak yang terlibat dalam kejadian tersebut.
Diantaranya cabup Nina Agustina termasuk para pengawalnya. Pasalnya, para relawan Lucky-Sae justru mendapatkan intimidasi dari mereka.
“Kami bertanya kepada pak Sodikin, ternyata dia mendapat intimidasi disitu. Di video juga sudah jelas. Didorong-dorong, inikan perbuatan yang tidak menyenangkan. Untuk itu kita akan melaporkan secara pidana ke Polres Indramayu,” jelas Ucok sapaan akrabnya.
Dalam kesempatan itu, Ucok juga mengimbau kepada para relawan pendukung paslon Lucky-Sae agar tidak melakukan cara-cara anarkis. Supaya pelaksanaan Pilkada Indramayu berjalan dengan semestinya.
Demikian juga dengan pendukung paslon lainnya. “Apalagi paslon kami juga sering mengalami intimidasi. Karena faktanya demikian. Yang terakhir kemarin kejadian di Kecamatan Terisi, terjadi intimidasi,” ungkap dia.
“Mudah-mudahan para relawan mengambil nilai positif dari kejadian ini. Tetap semangat memenangkan Lucky Hakim-Syaefudin,” tutupnya.
Terpisah, Kuasa Hukum Paslon 03, Nina Agustina – Tobroni, Sahali, mengatakan prihatin dengan peristiwa penghadangan calon bupati Nina Agustina pada konstelasi politik pilkada serentak 2024 ini.
Sahali melihat pelaku penghadangan itu tidak demokratis dan mengarah pada indikasi anarkis.
Terkait dengan ini. Sahali sudah mengambil kangkah tim hukum sudah melaporkan ke Bawaslu dan Polsek Sukra.
“Berharap APH harus tegak dan tegas karena kejadian ini sudah berulangkali. Tim pemenangan 03 akan menyikapi secara serius dan jangan sampai memancing kader kita untuk melakukan hal yang tidak kita inginkan. Untuk itu aparat keamanan harus tegas dalam menyikapi hal ini,” tegas Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Indramayu ini. (Roby Cahyadi/FP).