INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),– Sejumlah Suplier material pembangunan Access Road PLTU Indramayu II terpaksa membongkar bahan material di ruas jalan utama PLTU Indramayu I, yang terletak di Desa Sumuradem Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu. Aksi blokade ini,sebagai bentuk protes atas kerterlambatan pembayaran material yang belum dipenuhi oleh rekanan PLTU tahap II,PT. Dwi Agung Sentosa Pratama (DASP).
Selaku rekanan,PT DASP hingga kini belum membayar material yang telah dipenuhi oleh suplier untuk pembangunan PLTU II.
Dari keterangan yang dihimpun dilapangan,aksi tersebut berlangsung sejak Sabtu (29/7) hingga Minggu (30/9) malam.
Suplier menuntut PT DASP agar segera menyelesaikan pembayaran pengadaan tanah merah dilokasi pembangunan PLTU tahap II.
“Batu-batu dari material pembangunan terpaksa dibongkar, karena pembayaran dari PT DASP belum juga dipenuhi,”kata dia.Akibat hal ini,material proyek menutup separuh jalan di pintu utama PLTU I.
Danramil Anjatan, Kapt. Catur PI, melalui Babinsa Desa Sumuradem, Sersan Sihab, Minggu (30/7) malam, membenarkan adanya kejadian tersebut. Menurutnya, aksi yang dilakukan suplier untuk menuntut pembayaran material yang mereka kirim kepada PT. DASP untuk kepentingan pembangunan access road PLTU Indramayu II.
“Mereka mendesak PT DASP agar membayar material yang sudah mereka kirim ke lokasi proyek,”ujarnya.
Sebelum dilakukan pembayaran, lanjut Sihab, para suplier tersebut tidak bersedia menggeser posisi tumpukan material dan membiarkan di badan jalan PLTU I dan menutup access road PLTU II.
Sementara, Caryani, melalui sambungan telefon, mengakui aksi yang dilakukannya bersama suplier pengadaan tanah merah, untuk menghambat masuknya material lain yang dikirim oleh rekanan PT DASP lainnya.
Menurutnya, PT DASP dinilai, tidak tepat janji terkait pembayaran atas material tanah yang dikirim.Padahal pada kesepakatan awal, tanah merah yang dikirim ke lokasi PLTU II,harus dibayar dua minggu kemudian.”Sebelum ada pembayaran tanah merah yang dikirim suplier, kami menolak ada kegiatan atau aktifitas material lainnya,”kata dia.
Sementara itu manajemen PT DASP, belum bersedia dimintai keterangan terkait keterlambatan pembayaran material tanah merah yang telah disediakan oleh sejumlah suplier di lokasi pembangunan PLTU II.( Robi Cahyadi)