JEDDAH,(Fokuspantura.com),- Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah dari tahun ke tahun terus berupaya menghadirkan pelayanan yang tak biasa bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di wilayah kerjanya.
Kali ini Teknis Imigrasi KJRI Jeddah dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan Republik ke-74 memberikan kejutan berupa paspor gratis bagi 11 pemohon.
Penyerahan paspor gratis dilaksanakan Rabu, 21 Agustus 2019, di ruang pelayanan imigrasi KJRI Jeddah oleh Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah, Mohamad Hery Saripudin, didampingi jajaran homestaff dan pegawai setempat KJRI dan disaksikan oleh para pemohon yang hadir saat itu.
“Kejutan ini merupakan wujud kepedulian Teknis Imigrasi terhadap masyarakat Indonesia di wilayah kerja KJRI Jeddah,” ucap Ahmad Zaeni, Konsul Teknis Imigrasi KJR Jeddah dalam sambutannya.
Meskipun dilaksanakan sederhana, prosesi penyerahan paspor gratis ini dikemas dalam nuansa kegembiraan dan semangat merayakan hari lahirnya Bangsa Indonesia. Sejumlah layar monitor antrean pemohon menayangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan mengumandangkan lagu-lagu perjuangan kemerdekaan.
Semarak HUT kemerdekaan semakin terasa dengan ornamen khas 17 Agustus-an, antara lain balon dan bedera merah putih berukuran kecil, yang dipasang di bebera sudut ruangan. Beberapa produk minuman asal Indonesia disajikan gratis bagi para pemohon.
Dalam sambutannya, Konjen menyatakan, pemberian paspor gratis merupakan inisiatif Teknis Imigrasi KJRI Jeddah untuk berbagi kegembiraan dan sebagai rasa syukur atas nikmat kemerdekaan Bangsa Indonesia yang tahun ini telah memasuki usia ke-74.
Disebutkan Konjen, salah satu agenda prioritas dalam Nawa Cita Presiden Jokowi adalah menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman bagi seluruh warga negara di mana pun berada.
“Hidup secara layak dan hidup secara aman merupakan hak azasi manusia,” ujar Konjen.
Sebagai salah satu bentuk kehadiran negara di luar negara bagi warganya, KJRI Jeddah memastikan agar rasa aman dan rasa nyaman itu bisa dinikmati oleh warga Indonesia.
Menurut Konjen, setiap hari menerima pengaduan 30 kasus yang menimpa WNI, mulai dari kekerasan fisik, pelecehan seksual, tidak dipulangkan dan gaji tidak dibayar.
“Bagi kami zero tolerance. Siapa pun yang mengalami kezaliman akan kami bela. Pengguna jasa yang melakukan kezaliman akan kami buru,” tegas Konjen seraya mengibaratkan pelayanan dan pelindungan bagai dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan.
Halimatus Sakdiyah, salah seorang pemohon yang beruntung mengungkapkan kegembiraannya mendapatkan kejutan paspor gratis.
“Alhamdulillah, seneng banget,” ungkap pekerja migran asal Lombok yang telah 4 tahun bekerja mengurus panti jompo di Madinah.