SwasembadaRatusan Lahan Pertanian di Desa Ilir Rusak

Ratusan Lahan Pertanian di Desa Ilir Rusak

INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Masyarakat petani Desa Ilir Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu, menderita kerugian. Pasalnya lahan pertanian seluas 281 hektar yang setiap musim tanam biasa menghasilkan 4 – 5 ton per bahu atau sekitar 7 ton per hektar, beberapa tahun belakangan tidak dapat difungsikan.
 
Hal itu disebabkan, tingginya air pasang (rob) yang meluap ke permukaan pantai  hingga menggenangi daratan,  mengakibatkan kerusakan lahan dan  merubah lahan pertanian menjadi hamparan rawa yang ditumbuhi tanaman liar.
 
Seperti dikeluhkan salah seorang petani Blok Karangjanti Desa Ilir, Rasban (68), aktifitasnya selaku petani saat ini tidak lagi dapat dilakukan karena lahan pertanian yang sebelumnya digarap yakni di lahan pertanian Blok Ployangan terendam air asin, padahal dalam kondisi normal lahan tersebut bisa menghasilkan 4 – 5 ton per bahu dalam satu musim tanam, untuk itu dirinya berharap permasalahan banjir rob dapat segera teratasi sehingga dapat kembali beraktifitas sebagai petani sebagaimana sebelumnya.
 
” Saya berharap masalah banjir rob segera teratasi dan kami dapat bertani kembali,” ungkapnya.
 
Menanggapi permasalahan tersebut, Kepala Desa Ilir, Tato Hartoyo, diruang kerjanya, Kamis (12/5/2022), mengatakan, naiknya permukaan air laut telah merendam 281 hektar lahan pertanian dan posisi lahan yang terendam berada di Blok Ployangan, Totoran, Pojok, Doger, Kaligede dan Rancamaung, kemudian dari sejumlah lahan tersebut seluas 22 hektar adalah Tanah Kas Desa (TKD) yakni Titisara dan Carik, selebihnya adalah tanah milik warga.
 
“Ada 281 hektar lahan yang terendam air asin sehingga tidak dapat difungsikan dan kalaupun dikemudian hari bisa surut maka perlu dilakukan pemulihan karena lahan tersebut  kondisinya sudah rusak, dan kehilangan zat hara sebagaimana lahan pertanian,” ujarnya.
 
Tato juga mengatakan, guna mengatasi permasalahan tersebut pihaknya sudah mengajukan permohonan ke Pemkab Indramayu melalui Dinas PUPR guna dilkukan perbaikan Bendung Sumbermas dan Rehabilitasi Tanggul Kali Asin sepanjang 3 kilometer. Dan berharap dapat segera terealiasi sehingga masyarakat Desa Ilir dapat kembali memanfaatkan lahan pertanian seperti semula.
 
“Ada dua solusi pertama perbaikan Bendung Sumbermas dan Rehabilitasi Tanggul Kali Asin,” terangnya.
 
Terpisah, Koordinator BPP Kecamatan Kandanghaur, Sunarto, ketika ditemui di kantornya, mengatakan, letak geogragis yang berada di wilayah pantai, perpengaruh terhadap produksi pangan, seperti halnya air laut yang meluap ke permukaan daratan yang terjadi sejak dua tahun lalu, berdampak buruk pada ratusan hektar lahan pertanian di Desa Ilir bahkan merambah ke sebagian lahan di Desa Bulak dan Parean Girang, akibatnya terjadi penurunan produksi pangan jauh dibawah angka normal.
 
“Pada tahun 2019 lahan pertanian yang saat ini terendam air asin masih bisa digarap, artinya permasalahn tersebut masih bisa ditanggulangi, hal itu untuk menstabilkan kembali produksi pangan di wilayah Kecamatan Kandanghaur,” tandasnya.
ads

Baca Juga
Related

Cagub Hasanah Komitmen Perjuangkan Nasib Nelayan

KANDANGHAUR,(Fokuspantura.com),- Kunjungan Cagub Jabar, Mayjen (purn) Dr. H. Hasannudin,...

DMS Siapkan Kiat Hadapi Era Revolusi Industri 4.0

JAKARTA,(Fokuspantura.com),- Pemerintah saat ini terus membahas dan mempersiapkan langkah...

Sidkon Djampi Apresiasi Lahirnya Perda Penyelenggaraan Keolahragaan

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Sidkon Djampi memberikan...

Semarak HPN, PWI Indramayu Gelar Lomba Junggling Foto

INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Indramayu menggelar...
- Advertisement -

FokusUpdate

Popular

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu