SUKRA, (Fokuspantura. com), – Gugus Tugas Covid – 19 Kabupaten Indramayu melakukan pemeriksaan terhadap kerabat pasien positif covid-19, pemeriksaan berupa rapid test tersebut ditujukan kepada sepuluh orang warga berdasarkan data tracking diduga memiliki kedekatan dan kontak dengan pasien positif covid-19.
“Kami melakukan rapid test kepada warga yang merupakan kerabat dari pasien RSUD Indramayu yang terkonfirmasi positif covid-19,” ujar Ketua Satgas Covid-19 Dinkes Kabupaten Indramayu, Wawan Ridwan, usai kegiatan rapid test, Kamis (9/4/2020).
Wawan mengatakan, dengan adanya satu kasus positif di RSUD indramayu yakni laki-laki (23 tahun) yang terkonfirmasi positif covid-19, pihaknya melakukan tracking atau penelusuran terhadap warga yang memiliki kontak erat yaitu keluarga satu rumah serta teman dekat dan tetangga yang pernah kontak dengan yang bersangkutan, terhadap mereka dilakukan pemeriksaan dan mereka masuk katagori Orang Tanpa Gejala karena tidak didapati demam atau batuk saat dilakukan pula rapid test.
“Dari hasil tracing ada sepuluh orang yang diduga memiliki kontak erat dan dilakukan rapid test dengan hasil negatif,” terangnya.
Wawan juga mengatakan, bagi warga yang memiliki kontak erat tersebut meski hasil rapid test dinyatakan negatif tetap disarankan untuk isolasi mandiri dan berdasarkan protap covid-19 terhadap warga tersebut akan dilakukan rapid test ulang setelah 7 hingga 10 hari kedepan.
“Untuk 7 hingga 10 hari kedepan akan dilakukan rapid test ulang terhadap warga yang saat ini diperiksa, ” paparnya.
Sementara itu, Direktur RSUD MA Sentot Pantura, Kurniawan, mengatakan, akibat dari hasil konfirmasi salah satu pasien yang sempat masuk di IGD diwilayahnya, pihaknya sudah melakukan kordinasi dengan Tim Covid-19 Dinkes Indramayu untuk melakukan Rabid Test terhadap seluruh karyawan dan tenaga medis saat kontak dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut.
“Sudah dilakukan Rabid Test bagi 20 orang karyawan dan tenaga medis untuk memutus mata rantai penyebaran,” kata Kurniawan saat dikonfirmasi.
Menurutnya, ke-20 karyawan dan tenaga medis yang menangani pasien tersebut, selama ini belum ditemukan adanya keluhan gejala klinis sejak penanganan tanggal 27 Maret 2020 kemarin. Pihaknya juga telah memberikan arahan isolasi diri bagi tenaga medis yang telah menangani pasien tersebut dan dianjurkan melaporkan diri jika terjadi keluhan kondisi yang tidak lazim.
“Kita pantau ketat tim tersebut untuk segera lapor jika ada gejala klinis. Sejak tanggal 27 maret hingga sekarang, Alhamdulillah semua tim sehat – sehat saja,” terang Kurniawan.
Terkait