Fokus NewsFokus PanturaPT.Polytama Propindo Klaim Salurkan CSR Rp1,3 Miliar

PT.Polytama Propindo Klaim Salurkan CSR Rp1,3 Miliar

JUNTINYUAT,(Fokuspantura.com),- PT. Polytama Propindo, Juntinyuat , Indramayu, Jawa Barat, merupakan salah satu perusahaan industri petrokimia terkemuka di Indonesia yang memasok resin polypropylene,  terutama untuk kebutuhan  bahan baku  industri plastik dalam negeri. Namun sejak didirikan tahun 1993 , baru terendus kepedulian perusahaan produsen bahan plastik terbesar ini untuk lingkungan sekitar sebagaimana dikenal dengan istilah Corporate Sosial Responsibily (CSR).

Momentum lounching Program CSR MASARO (Manajemen Sampah Zero) menjadi tanda tanya besar beberapa masyarakat Kabupaten Indramayu atas eksistensi dan produksinya pabrik bahan plastik berskala nasional ini, namun penyaluran program CSR baru terekspos pada tahun 2017 ini, bahkan diklaim saat ini PT.Polytama Propindo sudah mengeluarkan dana CSR sebesar Rp1,3 miliar.

GM Corporate Secretary Polytama, Dwinanto Kurniawan saat dikonfimrasi Fokuspantura.com, Kamis(15/1/2019) menjelaskan, CSR Polytama yang berkaitan dengan sampah limbah plastik sudah yang kedua kali. Yakni di daerah Depok, Jawa barat dengan membuat desa berkomplek perumahan di Depok sepanjang 7KM di tahun 2016. Dan di Desa Tinumpuk yaitu program MASARO.

“Di Depok, sampai sekarang hasil jalannya masih bagus dibandingkan dengan jalan yang menggunakan campuran castol biasa”, ucapnya.

Selain CSR yang berkaitan dengan limbah sampah plastik, kegiatan CSR Polytama juga banyak dilakukan di ring satu dari lokasi plant Polytama, diantaranya Desa Lombang, Desa Limbangan Dan Desa Tinumpuk.

“CSR lainnya kami membuat MCK untuk masyarakat 3 desa itu. Karena masyarakat di tiga desa itu mayoritasnya nelayan, jadi kami membantu nelayan setelah kembali dari melaut,” ungkapnya.

Penyaluran program CSR Polytama yang sudah dikeluarkan untuk masyarakat yang ada di ring satu, pihak Polytama hanya menjelaskan CSR di tahun 2017 yang mencapai 1,3 milyar rupiah. 

“Penyalurannya di 3 desa tersebut. Yakni Limbangan, Lombang dan Tinumpuk”, jelas Dwiyanto. 

Seperti diketahui, dalam rangka mengatasi permasalahan sampah masyarakat, PT. Polytama Propindo melakukan terobosan melalui kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk program MASARO (Manajemen Sampah Zero) di Desa Tinumpuk Kabupaten Indramayu yang berada di ring satu dari lokasi Plant Polytama.

Pada program MASARO tersebut, Produsen terbesar di Indonesia yang memproduksi resin polipropilena (plastik) ini, menggandeng pihak Laboratorium Teknologi Polimer Membran-ITB (LTPM-ITB) dan bekerjasama dengan Sinas Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu. 

Implementasi dari program ini melalui pengelolaan sampah berdasarkan jenis-jenisnya, khususnya sampah plastik dan juga sampah organik yang berasal dari desa setempat. 

Sampah dari masyarakat itupun diolah dan dijadikan produk yang memiliki manfaat dan nilai ekonomis yang tinggi. Selain menjadi bahan bakar minyak pengganti minyak tanah, juga bisa untuk penguat aspal jalan. Sementara untuk sampah membusuk, dapat diolah menjadi pupuk cair yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Program MASARO dari Polytama merupakan pilot project yang sudah  mendapatkan dukungan penuh dari Bupati Indramayu, Kuwu Desa Tinumpuk, Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian dan Kemenko bidang Kemaritiman.

ads

Baca Juga
Related

Tenaga Pendidik Kecamatan Haurgeulis Sasaran Vaksinasi Covid-19

INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Pemerintah Kabupaten (Pemkab)  Indramayu gencar mengkampanyekan gerakan...

Disdukcapil Indramayu Layani Adminduk Keliling

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Indramayu,...

Bersama UMKM Tegal, JNE Siapkan Strategi Bisnis Online Inovatif

KOTA TEGAL,(Fokuspantura.com),- PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) sebuah...

Bupati Nina Agustina Bertemu Kader PDI Perjuangan, Sampaikan Pesan Ini

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),-  Bupati Indramayu, Nina Agustina, melakukan silaturahmi bersama kader...
- Advertisement -

FokusUpdate

Popular

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu