KEPEDULIAN lingkungan bagi PT PJB UBJOM PLTU Indramayu, Jawa Barat, dalam mewujudkan tema One Village One Program (OVOP) bukan isapan jempol, tetapi sudah dibuktikan dengan kewajiban perusahaan untuk menjalankan program Corporat Social Responsibility (CSR) bagi masyarakat sekitar penyangga PLTU.
Salah satu bentuk kepedulian kepada masyarakat petani penyangga obyek vital tersebut, telah dilakukan penyerahan bantuan Electrician Pump (Pompa Listrik) dengan spesifikasi pipa berukuran 8 inci dari manajemen PT PJB UBJOM PLTU Indramayu kepada petani Desa Sukra, Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu, Selasa, (26/1/2020).
Pompa air dengan kapasitas maksimal 5 m³/detik tersebut secara simbolis diserahkan Manajer Keuangan dan Asministrasi PT. PJB UBJOM PLTU indramayu, Moh. Najib kepada Kepala Desa Sukra, Damhuri, disaksikan sejumlah petani setempat, ditandai dengan penekanan tombol inverter sebagai tanda beroperasinya pompa air untuk mengaliri lahan seluas 50 hektar di Blok Karang Baru desa setempat.
“Dengan adanya bantuan pompa air tersebut diharapkan dapat mendorong peningkatan produksi padi yang sebelumnya kurang maksimal akibat sering terjadi kekurangan air baku,” ujar Moh Najib, disela acara penyerahan bantuan.
Bantuan pompa air tersebut merupakan salah satu alokasi program Corporat Social Responsibility (CSR) PT PJB UBJOM PLTU Indramayu, dengan tema One Village One Program (OVOP), dimana masing – masing desa penyangga bisa mengajukan program unggulan kepada perusahaan untuk kemudian direalisasikan sesuai kebutuhan pada pengajuan tersebut.
“Realisasi OVOP ini berbeda – beda, jadi tidak semuanya pompa air melainkan program pemberdayaan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan desa melalui pengajuannya masing-masing, adapun jumlah desa penyangga itu sendiri sebanyak 8 desa di Kecamatan Sukra dan 1 desa di Kecamatan Patrol,” terangnya.
Kepala Desa Sukra, Damhuri, mengungkapkan, dari uji coba pompanisasi yang dilakukannya selama 6 bulan, hasil produksi padi meningkat yakni 1 bahu (± 7.000 m²) bisa menghasilkan 7 ton padi dari sebelumnya di blok Karang Baru tersebut petani tidak dapat melakukan rutinitas tanam akibat kekurangan air.
Adapun hamparan lahan yang dapat teraliri melalui pompa tersebut seluas 50 hektar dari luasan 350 hektar di Desa Sukra. Kondisi yang ada saat ini, Pemerintah Desa Sukra masih membutuhkan beberapa pompa air agar petani di desanya bisa seluruhnya terproteksi dengan kecukupan pasokan air dalam meningkatkan sejahteraan petani diwilayahnya.
“Kami sangat berterimaksih kepada PLTU indramayu yang sudah membantu satu unit pompa air, karena manfaatnya sangat besar sekali bagi masyarakat petani di desa kami,” ungkapnya. (Adv/ Robi Cahyadi).