SUBANG(Fokuspantura.com),– Warga pejalan kaki dan pemilik toko mengeluh, termasuk pengendara roda dua dan roda empat dengan adanya aktivitas galian penanaman jaringan kabel milik PLN.
Suherman (32) Salah seorang warga Pamanukan menuturkan, kalau dirinya merasa terganggu dengan aktivitas penggalian ini. Apalagi beberapa lubang bekas galian tidak kembali ditimbun dengan rapi sehingga kerap membuat warga terpeleset dan jatuh, kendaraan sulit berhenti kepinggir. “Bahkan, kami terpaksa harus berjalan di bahu jalan karena terhalang tumpukan tanah,” ungkap Suherman kepada koran ini dengan nada kesal, Senin pagi (29/5/2017).
Rekanan PLN yang mengerjakan galian pada proyek ini kesannya bekerja asal-asalan, termasuk saat penanaman serta pada sistem pemasangan kabel. Artinya selama ini hampir sebagian besar rekanan kerja PLN banyak yang melakukan pelanggaran atas peraraturan dan ketentuan standar serta mekanisme giring kabel.
Suherman berharap para pekerja mau meratakan kembali lubang galian sepanjang jalan dari depan kantor Desa Rancasari hingga kawasan Puskesmas Pamanukan, supaya bisa kembali dipergunakan pejalan kaki.
“Masyarakat sekitar tahu bahwa pekerjaan galian kabel PLN itu untuk kepentingan masyarakat. Tapi mereka juga berharap agar kontraktor yang menggarap pekerjaan tersebut tetap memperhatikan kenyamanan dan keselamatan peguna jalan,” tandasnya.
Hal yang sama dituturkan Siti Maryam (25), warga Pamanukan ini sempat keder ketika mendorong kendaraannya waktu memasuki bengkel besar tempat dia biasa service motor, “galian dan tumpukan tanahnnya benar-benar membuat pejalan kaki terganggu, kita malah harus menggunakan bahu jalan untuk sampai ketempat tujuan,” ujarnya.
Menurut Maryam pengerjaan galian kabel di Pamanukan seringkali amburadul dan semrawut sehingga mengorbankan kepentingan pejalan kaki yang justru seharusnya lebih diutamakan dan dilindungi haknya.
Ia meminta pihak PLN bisa bekerja dengan professional dan tidak melulu merampas hak pengguna jalan di pamanukan, apalagi saat ini bulan puasa banyak aktivitas warga baik yang berbelanja maupun ngabuburit,” pintanya. (Ahya Nurdin)