PATROL,(Fokuspantura.com),- Kementaerian Pertanian RI melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), disambut baik Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Indramayu, meluncurkan program Strategic Irigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP). Project dengan basis irigasi dan rawa tersebut bertujuan untuk meningkatkan intensitas pertanaman (IP) disosialisasikan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Patrol kepada kelompok tani dengan program Climate Smart Agriculture (CSA), yang berlangsung selama tiga di aula BPP Kecamatan Patrol, Selasa – Kamis (22-24/9/2020).
Koordinator BPP kecamatan Patrol, Sujana, mengatakan, Simurp adalah program pusat yang direalisasikan melalui Distan Propinsi Jabar, yang kemudian untuk BPP Patrol program tersebut diawali dengan Training of Farmer (ToF) kepada para kelompok tani dengan materi Climate Smart Agliculture (CSA) atau pertanian cerdas iklim, sehingga diharapkan akan meningkatkan Intensitas Pertanaman (IP) dari sebelumnya yakni IP 200 menjadi IP 300 atau minimal IP 250, dengan pola tanama padi-padi-palawija atau padi-palawija-padi, maka dengan begitu akan dapat menekan emisi gas rumah kaca karena petani dapat seefesien mungkin mengatur penggunaan air, selian itu juga akan mendorong peningkatan produksi dan kesejahtaeraan petani.
“Jumlah peserta yang hadir pada kegiatan ToF CSA sebanyak 24 orang yang terdiri dari ketua kelompok tani se Kecamatan Patrol,” ujarnya.
Sementara Camat Patrol sekaligus Kepala Komisi Irigasi Kecamatan, Teguh Budiarso, mengatakan, adanya keterlambatan pola tanam dimana masyarakat masih terpaku pada acara adat sebagai patokan dimulainya musim tanam mengakibatkan air terbuang percuma sehingga menjadi salah satu penyebab kekurangan air dimusim gadu. Untuk itu melalui Simurp yang jika hasil ToF dengan materi CSA tersebut bisa benar-benar dilaksanakan maka petani akan memahami bagaimana memanfaatkan air secara efektif dan lebih efesian. Dan selain itu pula program Simurp tersebut bisa sedikit merubah mainset petani yang tadinya padi mainded menjadi petani yang cerdas terhadap iklim untuk merubah pola tanam menyesuaikan dengan iklim dan ketersediaan air, seperti padi-padi-palawija atau padi-padi-palawija, dengan begitu tingkat produktifitasnya akan semakin tinggi dan yang sebelumnya penggunaan air berlebih bahkan terbuang akan lebih terkelolah dengan baik, sehingga dapat menekan peningkatan emisi gas rumah kaca akibat air yang ada tidak lagi menguap dengan percuma.
“Program Simurp bisa menjadi solusi permasalahan air bagi petani dan bisa mendorong peningkatan IP serta pendapatan petani, akan tetapi perlu tersosialisasikan dengan baik dan pendampingan yang maksimal sehingga program tersebut dapat terimplementasikan secara optimal,” tandasnya.