INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Terendamnya ratusan lahan pertanian di Desa Ilir Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu, akibat meluapnya air laut ke daratan, berpengaruh buruk terhadap capaian produksi pangan, khususnya untuk wilayah Kecamatan Kandanghaur.
Kendati, beberapa desa yang lain masih dapat menghasilkan produksi dengan capaian normal untuk standar lahan di wilayah Kecamatan Kandanghaur, namun jika di rata – ratakan untuk luasan lahan keseluruhan, capaian produksinya masih jauh dibawah angka normal.
Hal itu diungkapkan, Koordinator BPP Kecamatan Kandanghaur, Sunarto, mengatakan, kondisi lahan pertanian di Desa Ilir memberi dampak yang kurang baik terhadap capaian produksi pangan, ditambah lagi adanya sejumlah lahan di desa lainnya yang terserang hama penggerek batang ataupun sundep, turut mendorong penurunan hasil pertanian di wilayah kerjanya.
“Dari 13 Desa di Kecamatan Kandanghaur, untuk Desa Wirakanan, Karangmulya, Pranti, Curug dan Soge hasil panennya masih baik dan bisa dikatakan memenuhi angka normal, namun jika dirata-ratakan untuk luasan se wilayah Kecamatan Kandanghaur dengan hamparan lahan 5.900 hektar dengan penghitungan ubinan hasilnya hanya mencapai 2,5 kg, karena selain permasalahan di Desa Ilir ada beberapa desa yang terserang hama penggerek batang ataupun sundep,” ujar dia di ruang kerjanya, Kamis, 12 Mei 2022.
Selain itu, lanjut Narto, permasalahan air menjadi salah satu kendala pula bagi masyarakat petani di wilayah Kecamatan Kandanghaur, yang menjadi penyebab tidak dapat melakukan tanam serentak, sehingga potensial terjadinya gagal panen akibat serangan hama atau penyakit, seperti yang terjadi di sejumlah lahan dimana proses tanam dilakukan belakangan.
“Yang panen lebih dulu alhamdulillah hasilnya bagus, namun yang belakangan nyaris gagal panen akibat serangan hama penggerek batang atau sundep,” terangnya.
Dia berharap, adanya optimalisasi terhadap pembenahan infrastruktur pertanian, baik untuk kepentingan suply air baku ataupun pembuangan air ketika musim hujan agar tidak terjadi genangan ketika musin hujan, termasuk percepatan penanggulangan masalah luapan air laut di Desa Ilir.
“Kasihan petani sudah mengeluarkan modal besar hanya karena permasalahan teknis akhirnya harus menderita kerugian,” pungkasnya.
Terkait