INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Ditengah terpaan dan tuduhan fiktif keberadaan Pondok Pesantren Daarul Mansur, Kelurahan Margadadi, Kecamatan/Kabupaten Indramayu dibawah naungan Yayasan Daarul Jannah Insani oleh penulisan media tertentu, kini mendapat tanggapan dari Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Indramayu.
Pasalnya, Pondok Pesantren yang didalamnya terdapat aktifitas puluhan santri Tahfidz Quran dan pembelajaran agama, telah dilakukan pengurusan ijin operasional (Injop) yang sudah pada tahap visitasi Kemenag dan dalam proses penerbitan SK dari Dirjen Pendis Kemenag RI.
Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kantor Kementrian Agama Kabupaten Indramayu, Slamet Edi, mengatakan, pihaknya mengaku sudah melakukan kunjungan dan visitasi terhadap keberadaan aktifitas Ponpes Daarul Mansur dibawah naungan Yayasan Daarul Jannah Insani di Kelurahan Margadadi, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Menurutnya, dari hasil kunjungan lapangan, pihaknya menyimpulkan jika keberadaan Ponpes Daarul Mansur sudah sesuai dengan data dokumen yang diusulkan dalam pengajuan ijin operasional baik secara online maupun fisik dokumen yang disediakan pengurus Ponpes.
” Alhamdulillah sudah silaturrahmi,ijin operasional sedang di proses. Semuanya secara administrasi persyaratan online dan tertulis Insya Alloh memenuhi, hanya butuh waktu untuk terbit ijinnya karena dari Dirjen Pendis ,” tutur Slamet Edi saat dihubungi awak media, Sabtu 16 Maret 2024.
Ia menjelaskan, Kemenag terkait prosedur dan persyaratan pendirian Ijin Operasional (Injop) baik menyangkut badan hukum, sekretariat, pengurus, fisik bangunan, tempat mukim, santri mukim dan lainnya sudah sesuai dengan ketentuan.
Pimpinan Ponpes Daarul Mansur, Rohimi Ridwan, menjelaskan, pihaknya dipercaya oleh Yayasan Daarul Jannah Insani bermula sebagai pengelola Rumah Tahfidz Aljannah, yang didirikan sejak tahun 2016 silam. Sejak itulah, ia mampu mewisuda minimal 50 hingga 100 santri Tahfidz hingga tahun 2019. Memasuki tahun 2020, seiring dengan merebaknya Pandemi Covid 19, aktifitas Tahfidz Quran Aljannah dihentikan dan seluruh santri dirumahkan.
“Masuk lagi mulai beraktifitas tahun 2022, dengan merubah nama Rumah Tahfidz menjadi Herman Untari Aljannah,” tuturnya dihadapan awak media.
Seiring lulusan Tahfidz bertebaran ke mana – mana ditambah lagi keinginan besar pengelola yayasan untuk mengembangkan pendirian Pondok Pesantren, maka pada Nopember tahun 2023 lalu, secara resmi di Launching Pondok Pesantren Daarul Mansur dengan fokus pengembangan pendidikan, Tahfidzul Qur’an serta pengajian kitab kuning.
“Pada Nopember 2023 kemarin Ponpes diresmikan dan nanti ajaran baru tahun 2024, sementara saat ini ada 16 santri yang sudah mukim,” imbuhnya.
Ia juga membantah tudingan media jika Yayasan Daarul Jannah Insani fiktif, mengingat lembaga tersebut merupakan induk dari badan hukum Ponpes Daarul Mansur yang saat ini sedang dirintis dan dalam proses pengembangan infrastruktur.
“Yang membuat saya tidak terima telah dicatut nama saya dalam pemberitaan fitnah itu, karena faktanya penulis tidak meminta konfirmasi dan hanya ngobrol terus bertanya, harusnya mereka mengedepankan kode etik jurnalistik dengan mengenalkan diri serta ijin konfirmasi, lah kemarin tidak, saya juga kan tidak kenal,” terang pengurus FPP Kabupaten Indramayu ini.
Disoal tentang adanya bantuan hibah dari APBD Propinsi Jawa Barat tahun 2023 untuk Yayasan Daarul Jannah Insani, menurutnya adalah wilayah kewenangan dari Ketua Yayasan. Namun fakta hingga saat ini, adanya pembangunan sarana prasarana untuk penunjang pondok pesantren dan tempat pendidikan Tahfidz Quran di Yayasan Daarul Jannah Insani.
“Artinya kami pengelola Pondok Pesantren merasakan adanya pembangunan, apakah itu bantuan hibah, mangga ke Yayasan yang lebih berhak untuk menjawab,” terangnya.(Red/FP).