INDRAMAYU, (Fokuspantura.com).- Jajaran Satnarkoba Polres Indramayu ‘menyisir’ sejumlah apotek yang ditengarai menjual obat PCC yang mengandung Paracetamol, Caffeine, dan Carisoprodol. Namun hasilnya tak ditemui apotek yang memperjualbelikan obat keras tersebut secara ilegal. Meski begitu kegiatan operasi berupa pengecekan ini akan terus digalakan menyusul marakanya peredaran obat tersebut.
Kapolres Indramayu Ajun Komisaris Besar Arif Fajarudin melalui KBO Satnarkoba Inspektur Dua Wawan mengatakan, pelaksanaan kegiatan operasi dengan sasaran peredaran obat PCC dan obat keras yang diperjual belikan secara ilegal atau tanpa ijin edar untuk sementara dilakukan di wilayah hukum Polsek Lohbener. Sedangkan target operasi dan imbauan terhadap pemilik dan karyawan Apotek termasuk toko obat untuk tidak memperjualbelikan obat PCC. Dan jika di kemudian hari ditemukan adanya penjualan obat PCC, maka apotek terancam sanksi, dari teguran hingga pencabutan izin usaha.
” Kami tidak menemukan adanya obat PCC atau obat berbahaya lainnya yang dijual belikan di apotek dan toko obat di tempat itu. Namun ditempat yang sama, kami juga melakukan imbauan kepada pemiliknya untuk tidak menjual obat PCC atau keras lainnya, ” terang Wawan, Kamis (21/9/2017).
Masih dikatakannya, kegiatan serupa akan dilakukan pihaknya dengan lokasi berbeda di wilayah hukum Kabupaten Indramayu. Hal itu, dalam rangka menekan peredaran obat obat keras maupun obat PCC yang membayakan jiwa dengan dijualbelikan secara tidak resmi atau ilegal. ” Pemeriksaan dan pengecekan yang kita lakukan adalah untuk memastikan bahwa di Kabupaten Indramayu tidak beredar obat PCC yang disalahgunakan. Kami juga akan melakukan kordinasi dengan dinas Kesehatan dalam rangka antisipasi masuknya obat tersebut, ” tandasnya.
Seperti diketahui, obat PCC menjadi nama yang marak yang terdengar baru-baru ini. Obat berbentuk tablet berwarna putih tersebut dianggap menjadi dalang dan pemicu atas perilaku tak biasa yang dialami sejumlah remaja di Kendari, Sulawesi Tenggara beberapa waktu lalu.
