INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Anggota DPRD Propinsi Jawa Barat, Syamsul Bachri, menyayangkan adanya alat kesehatan di RSUD Indramayu yang hilang dan berpotensi merugikan keuangan negara. Pihaknya meminta kepada jajaran kepolisian untuk mengungkap dan mengusut modus dari hilangnya Alkes yang semestinya tidak terjadi.
“Polisi harus bisa mengusut itu, kemana dan siapa pelakunya,” ungkap Politisi PDI Perjuangan saat bersilaturahmi dengan tiga PAC PDI Perjuangan di Lohbener, Kamis,(8/10/2020).
Ia sangat terpukul dengan peristiwa tersebut, pasalnya, mantan Ketua Komisi 5 DPRD Propinsi Jabar yang banyak memberikan bantuan dan kontribusi untuk dunia kesehatan dan pendidikan di Dapil Jabar 12, memiliki tanggungjawab besar, agar manfaat dari apa yang sudah diperjuangkan bisa bermanfaat untuk mendongkrak IPM di Jawa Barat terutama Kabupaten Indramayu.
BACA JUGA : Alat Bantu Cuci Darah di RSUD Indramayu Hilang
Menurutnya, bukan persoalan berapa nilainya yang dapat diganti oleh siapapun, tetapi barang tersebut merupakan alat kesehatan yang dibeli dengan uang rakyat, maka Polisi harus tuntas mengungkap kasus tersebut, bukan hanya mengusut pidana umumnya saja, tetapi dugaan tindak pidana korupsi juga harus bisa diungkap.
“Tidak mungkin tanpa unsur sengaja apalagi kejadian hilang alkes itu terjadi dua kali,” tuturnya.
Aneh, Pihak Keamanan Tak Mengetahui
Kejadian hilangnya sejumlah unit alat bantu cuci darah (dializer) dan ratusan obat jenis Heparin tanpa sepengatahuan pihak keamanan RSUD Indramayu. Security yang bertugas di kawasan itu tidak mengetahui kejadian kehilangan alat yang konon bernilai miliaran rupiah.
“Aneh ko tim keamanan tidak tau peristiwa itu ya,” kata sumber Keamanan kepada Fokuspantura.com, Jum’at,(9/10/2020).
Padahal, jika serius kasus tersebut akan diungkap bisa diteliti lewat CCTV yang sudah terpasang dibeberapa titik strategis RSUD Indramayu. Bahkan yang lebih aneh lagi, kenapa tidak segera dilaporkan kepada pihak berwajib atas hilangny a beberapa Alkes di RSUD Indramayu.
Seperti diketahui, benda bernilai uang ratusan juta milik RSUD Indramayu ini diduga dicuri. Bahkan peristiwa hilangnya benda tersebut sepanjang tahun 2020 ini, terjadi dua kali kehilangan Dializer. Nilai kerugiannya tak tanggung-tanggung, ditaksir mencapai ± 2 miliar.
Informasi yang berhasil dihimpun awak media, Kamis (8/10/2020), menyebutkan, kasus dugaan pencurian kedua item penting di ruang cuci darah (HD) dikabarkan baru terungkap dalam lima hari terakhir. Pasalnya manajemen merasa kesal lantaran alat penting untuk pasien cuci darah itu hilang berulang kali.