INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Jajaran Reskrim Polres Indramayu, masih melakukan penyelidikan dan pendalaman terhadap pelaku pencurian Dana Desa (Dandes) Desa Cikedung, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu. Anggaran pemerintah pusat sebesar Rp400 juta itu dinyatakan dicuri oleh orang tak dikenal saat shalat jum’at berlangsung, Jum’at(7/12/2018).
Kapolres Indramayu, AKBP M. Yoris Maulana Marzuki, melalui Kasat Reskrim AKP Suseno Adi Wibowo mengungkapkan sejak adanya informasi kejadian tersebut, pihaknya secara maraton melakukan mendalaman dan pemeriksaan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dengan memeriksa sejumlah saki-saksi.
“Mereka yang kami minta keterangan diantaranya seluruh perangkat desa,”ujarnya.
Pihaknya masih belum mengarah pada tersangka pelaku pencurian dana desa yang jumlahnya ratusan juta rupiah. Namun demikian ia berjanji akan mengugkap kasus tersebut secepatnya.
Senada, salah satu penyidik Reskrim Polres Indramayu mengaku, proses pendalaman dan penyelidikan kasus tersebut pada tahap finalisasi.
“Masih tahap lidik, pelaku mudah-mudahan sebentar lagi terungkap,”ungkap salah satu penyidik.
Sebelumnya, Kantor Pemdes Cikedung, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, dibobol maling, Jumat (7/12/2018). Dari kantor itu, maling membawa kabur uang dana desa (DD) sekitar Rp400 juta. Ratusan juta uang tersebut informasinya Rp360 dana desa, sisanya uang pengurusan AJB dan yang lainnya. Dana Desa yang baru diambil pada Rabu(5/12/2018) disimpan di lemari ruangan bendahara desa.
Informasi yang diperoleh, aksi pencurian terjadi saat kantor desa sepi bersmaan pelaksanaan Salat Jumat. Bendahara Desa Cikedung Suta Wijaya meninggalkan balai desa sekitar pukul 11.45 WIB untuk menunaikan Salat Jumat. Sebelum berangkat ke masjid, Suta Wijaya sempat mengecek uang tersebut yang masih tersimpan. Kemudian ia mengunci lemari tersebut.
Bendahara Desa Suta Wijaya sebelumnya sudah menyerahkan uang tersebut kepada Kuwu, namun karena kondisi Kuwu Cikedung sedang sakit, ia disarankan untuk memegangnya. Sejak Rabu hingga Jum’at itu posisi uang DD dan sejumlah uang lainnya ia gondol-gondol terus dalam tas. Saat situasi sepi itulah, diduga pelaku melakukan aksinya. Ketika kembali dari masjid, Suta Wijaya kembali masuk ke ruangannya.
Pintunya masih dalam terkunci. Namun, setelah memasuki ruangan, ia dibuat kaget ketika melihat lubang kunci lemari sudah dalam keadaan rusak. Merasa curiga dan penasaran, ia pun langsung membuka lemari dan melihat uang dana desa yang disimpannya itu sudah hilang.