BALONGAN,(Fokuspantura.com),- Warga di sekitar aliran Sungai, Desa Majakerta, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, digegerkan oleh kondisi air sungai yang hitam pekat. Rubahnya warna air sungai desa tersebut, akibat pipa PRF milik PT Pertamina EP yang berada didasar sungai diduga bocor.
Pantauan dilapangan, tampak pihak PT Pertamina RU VI Balongan, melakukan pengecekan lokasi yang sebelumnya dilaporkan warga setempat, atas kondisi rubahnya air sungai di Desa Majakerta menjadi hitam pekat.
Officer Communication & Relation RU VI Balongan, Agustiawan mengatakan, pipa yang bocor itu mengalirkan air terproduksi dari sumur-sumur yang dimiliki Pertamina EP yang berada di sekitaran Kecamatan Balongan.
“Sampai saat ini kita sinyalir baru satu pipa yang terindikasi terjadi kebocoran,” ujar dia.
Pantauan di lokasi rubahnya warna air hitam pekat akibat kebocoran dan menyebabkan permukaan air sungai dilapisi oleh lapisan-lapisan minyak.
Menurut Agustiawan, pipa itu bocor dikarenakan tergeser oleh suatu benda sehingga menyebabkan posisinya berubah dan air terproduksi itu muncul ke permukaan.
“Kemungkinan tergeser oleh perahu nelayan yang melintas sehingga sedikit bergerak dari posisinya yang menyebabkan air ini muncul ke permukaan membawa sisa-sisa crude yang ada di dalam pipa,” ujarnya.
Air terproduksi sendiri, dijelaskan Agustiawan merupakan air yang termasuk dalam limbah cair yang dihasilkan dari proses pertambangan minyak dan gas bumi.
Air terproduksi ini mengalirkan sisa-sisa minyak mentah atau crude oil untuk ditreatment atau diolah kembali agar tidak berbahaya bagi lingkungan.
Diketahui melalui pipa itu air terproduksi akan dibawa ke Water Treatment Plant (WTP) milik Pertamina EP di Desa Mundu, Kecamatan Karangampel.
Dalam hal ini, pihaknya sudah melakukan upaya dengan menutup pipa yang disinyalir bocor tersebut.
“Kita juga melakukan penyebaran oil disfeksan untuk mengantisipasi menyebarnya minyak jauh ke laut dan kita merencanakan akan membentang oil boom untuk mengisolir kembali minyak-minyak yang terlepas dari parit menuju ke sungai,” ujar dia.
PT Pertamina EP Sigap Atasi Kebocoran Pipa
Saat ini tim PT Pertamina EP bertindak cepat melakukan pembersihan terhadap air terproduksi yang tercecer di sungai. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dengan menebarkan oil boom dan oil dispersant untuk mempermudah pembersihan.
Jatibarang Field Manager lewat ast Man LR Ery Ridwan, menegaskan bahwa tim PEP akan segera melakukan perbaikan pipa dan memastikan selama itu nelayan masih bisa melaut seperti biasa.
“Untuk perbaikan kami akan membuat tanggul dan melokalisir keluaran air terproduksi, kami juga akan memprioritaskan nelayan dengan memberikan akses agar masih bisa lewat baik yang akan pergi melaut ataupun baru datang,” jelas Ery Ridwan.
Hal ini dilakukan agar mempermudah dalam mencari titik kebocoran.
“Malam ini kami akan menugaskan security ataupun personel HSSE untuk berjaga di sekitar lokasi dengan terus melakukan pembersihan dengan oil boom dan oil dispersant. Tentunya hal ini juga telah kami koordinasikan dengan pemerintah Desa Majakerta dan bila perlu mempekerjakan pemuda setempat untuk membantu pengamanan,”;sambung Ery Ridwan
Seperti diketahui, Pipa FRP milik Pertamina EP yang berada di dasar sungai di Desa Majakerta, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu mengalami kebocoran berfungsi untuk mentransfer air terproduksi dari PPP Balongan ke SPU B.
Penyebab pasti rusaknya pipa air terproduksi tersebut masih belum dapat dipastikan namun ada indikasi akibat gesekan benda keras di sekitar pipa.