BANDUNG(Fokuspantura.com),– Dari berbagai hasil uji coba senjata buatan PT Pindad, jenis bedil maupun pistol, tak kalah unggul dengan senjata buatan negara-negara maju. Seiring itu pula pemesanan terhadap produk PT Pindad kian meningkat.
Bukan hanya dipakai oleh TNI, negara tetangga seperti Philipina, Myanmar hingga beberapa negara di Timur Tengah sudah melirik dan bahkan memesan produk Pindad, khususnya amunisi. Sayangnya kapasitas pabrik Pindad belum mumpuni untuk memenuhi semua pesanan,
Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengakui pabriknya masih belum mampu memenuhi pesanan amunisi dari beberapa negara pemesan. Kendati demikian pihaknya telah berencana mengembangkan kapasitas produksi pabrik amunisi melalui investasi baru.
“Kapasitas pabrik kami sejauh ini baru 120 juta butir amunisi per tahun. Namun, saat ini kami sedang investasi mesin baru di Turen, Malang, yang mudah-mudahan bisa membuat kapasitas produksi amunisi kami naik menjadi 300 juta butir per tahunnya.”, kata Abraham.
Produk Pindad semakin diakui, hal ini berkat inovasi yang terus dilakukan. Abraham menambahkan, pihaknya menargetkan setiap tahun ada dua produk inovatif yang dihasilkan. Sejak 2016 hingga 2017, sedikitnya sudah ada tujuh produk inovatif yang dibuat Pindad. Bahkan ketujuh produk tersebut tengah diuji oleh Litbang TNI AD.
Pengakuan terhadap produk PT Pindad antara lain karena sering kali dipakai TNI AD dalam ajang lomba ketangkasan senjata antar bangsa yang diikuti oleh negara-negara kuat seperti Amerika Serikat dan Inggris. Seperti pada Australian Army of Skill Arms at Meeting (AASAM), TNI AD dengan menggunakan senjata buatan PT Pindad berhasil meraih predikat juara umum dan satu prajuritnya dinobatkan sebagai penembak terbaik.
Menurut Abraham Mose, TNI AD menggunakan senjata buatan Pindad SS2V1 yang memiliki jangkauan efektif 500 meter dengan heavy barrel 5,56 mm dalam kompetisi tersebut. Tak hanya itu, keberhasilan TNI AD dalam ajang itu pun disokong oleh produk Pindad lainnya seperti Pistol G2 Elite yang memiliki jarak tembak efektif 25 meter dengan amunisi berkaliber 9 mm.
“Senjata SS2 ini merupakan produk varian Pindad yang diunggulkan. Kami bangga, produk buatan kami bisa menyokong TNI AD dalam memenangkan banyak medali emas dalam kompetisi bergengsi tersebut.”, ujarnya, Sabtu (27/5/2017).
Semakin banyaknya produk Pindad diunggulkan oleh TNI AD, kata Abraham, sangat berpengaruh besar terhadap pemesanan produk Pindad tersendiri. Hal ini terbukti, sejak diluncurkannya senjata seri SS2 ini pihaknya telah mengirim sedikitnya 75.000 pucuk senjata setiap tahun pada TNI AD
Salah satu produk teranyar Pindad yang mencolok perhatian dunia yakni dengan dirilisnya Medium Tank buatan Pindad hasil kolaborasi dengan Turki. Hal ini cukup membanggakan, mengingat produk ini adalah produk pertama yang selesai, dari program nasional yang ditargetkan pemerintah pusat.
“Produk ini sudah dipamerkan di Turki. Kita buat dua prototipe, satu prototipe dipamerkan di Turki dan satu lagi akan kita launching pada 5 Oktober 2017 mendatang, bertepatan dengan HUT TNI AD. Kita patut berbangga, karena Medium Tank buatan Pindad ini merupakan medium tank pertama di dunia khususnya di kelas Medium Tank.”, tandasnya.