INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Forum masyarakat petani, Desa manggungan, Desa Ranjeng, dan Desa Krimun beraudensi bersama DPRD kabupaten Indramayu,Rabu (04/07/2018). Puluhan petani itu diterima oleh Ketua Komis 4, H. Muhaemin, Anggota Komisi IV, Margani dan M Sholihin S.Sos serta Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Omarsyah .
Dalam Rapat Audensi di Pimpin oleh Anggota Komisi 4 DPRD Kab Indramayu M. Sholihon, S.Sos, Puluhan masyarakat yang tergabung dalam Forum Masyarakat Petani mengeluhkan kelangkaan air yang ada di wilayahnya, oleh karena itu pemerintah daerah harus bertindak tegas dengan kelangkaan air yang ada di Desa manggungan ,Desa Ranjeng , dan Desa Krimun.
Koordinator Forum Masyarakat Petani H. Suja mengatakan bahwa kelangkaan air di desa mereka diduga adanya oknum petugas yang menjual belikan air ke petani , oleh karena itu pihaknya meminta kepada wakil rakyat dan Pemkab Indramayu agar segera melakukan tindakan tegas terhadap oknum preman air yang sudah mempermainkan kondisi pengairan diwilayah tersebut.
“Kami selaku masyarakat petani mengadu ke wakil rakyat kami, agar bisa menyelesaikan permasalahan yang ada di tengah-tengah masyarakat khususnya petani.”tuturnya.
Dikatakannya, adanya dugaan oknum yang mempermainkan air bagi kebutuhan petani diwilayah Losarang, pada suatu waktu ia menemukan adanya pengawalan giliran pasokan air untuk wilayah rancahan melalui pintu 19 hingga 21. Pada kondisi seperti itu, masyarakat petani di wilayah Ranjeng dan Terisi sangat bersyukur saat air disalauran bisa dimanfaatkan untuk lahan pertanian, namun apa yang terjadi, saat mengambil air dari irigasi, masyarakat dilarang dengan alasan air tersebut diperuntukan bagi masyarakat plasah.
“Pada waktu itu hampir ribut, karena memang petani dilarang dan saluran tersebut dikawal oleh orang-orang yang diduga preman air,”tuturnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Indramayu, H. Omarsyah menanggapi lambatnya pasokan air untuk wilayah Kabupaten Indramayu adalah efek dengan adanya salah satu cabang olahraga Sea Games yang pelaksanannya menggunakan Waduk Jati Gede, mengakibatkan pintu air di waduk tersebut di tutup.
”Kami akan berupaya melobi agar pengairan yang melewati Desa Ranjeng, Desa Manggungan dan Desa Krimun tetap di buka sehingga dapat mengalirkan air, sehingga petani tidak gagal panen, serta kami akan melakukan tindakan tegas bagi petugas yang diduga melakukan jual beli air,“ tegasnya.
Dandim 0616/Indramayu, Letkol Kav Agung Nur Cahyono SIP M.Tr (HAN) berjanji akan menindak tegas keluhan masyarakat terkait dugaan oknum preman air yang sudah meresahkan masyarakat petani diwilayah Kecamatan Losarang dan Kandanghaur, ia akan menyelidiki informasi tersebut dan membawa keranah hukum. “Terimakasih informasinya, kami akan selidiki dan tindak,”tuturnya saat dikonfirmasi.