KANDANGHAUR,(Fokuspantura.com),- Pelaksanaan gilir giring air untuk lahan petani wilayah Kecamatan Kandanghaur dari akses Induk Cipelang masih belum bisa dirasakan manfaatnya, pasalnya jadwal gilir yang di keluarkan oleh Dinas PUPR Kabupaten Indramayu dilanjutkan dengan komitmen tiga Camat hasilnya tidak maksimal bahkan cenderung areal lahan pertanian diujung hilir bendung rentang tersebut berpotensi tak dapat tertolong.
Ketua KTNA Kandanghaur, Waryono mengeluhkan kondisi lahan sawah di wilayahnya yang sudah mulai layu, akibat lebih dari satu pekan kering kerontang. Upaya yang sudah dilakukan selama ini, dalam mengawal perjalanan gilir giring pun kandas, karena air tak kunjung sampai ke wilayahnya.
“Kondisi hari ini, air belum nyampe, tanaman sudah layu,”katanya dalam pesan WhatsApp kepada Fokuspantura.com, Rabu(5/6/2019).
Ditanya apakah gilir giring yang berjalan saat ini belum memberikan rasa keadilan bagi masyarakat petani, dibenarkan oleh Waryono, pasalnya lahan pertanian di wilayah Kandanghaur yang merupakan ujung dari wilayah manfaat Waduk Jatigede setiap tahun harus mengalami nasib yang tak tentu.
Ia berharap, masyarakat petani di sepanjang irigasi Cipelang agar dapat menyadari dan memahami kondisi lahan yang terjadi saat ini, seiring langkanya curah hujan untuk kebutuhan lahan pertanian di wilayahnya.
“Ya begitulah, yang didepan gak mau ngalah, jadi tetap kami diujung gak akan kebagian air,”tandasnya.
Ia berharap, pemerintah daerah dan aparat keamanan dapat membantu petani wilayah Kandanghaur, terutama dalam rangka mendukung optimalisasi pelaksanaan gilir giring air yang semestinya berjalan secara tertib dan terukur.
Pemkab Diminta Turunkan Mobil Tanki Air
Solusi yang dapat menyelamatkan lahan pertanian diwilayah Kecamatan Kandanghaur saat ini adalah kepedulian pemerintah daerah dengan menurunkan mobil tanki air untuk menyiangi tanaman padi maupun palawija. Langkah itu sebagai bentuk antisipasi agar petani padi dan palawija tidak merugi.
“Jangankan padi, palawija juga dalam keadan layu, tanam semangaka ada sekitar 10 hektar, tanaman terong, tomat semuanya kondisinya memperhatikan,” kata Waryono mengeluhkan.
Menurutnya, langkah yang bijak dari pemerintah untuk penyelamatan palawija, Pemda Indramayu harus menyiapkan mobil PDAM atau mobil taman untuk menyirami pertanaman semangka dan tanaman lainnya.
“Petani penampungan air pun sudah siap, di sawah-sawah dekat kebun,” pinta Waryono.
Suasana lebaran dan cuti bersama dapat menghambat kordinasi lintas sektoral untuk memberikan keputusan atas kebijakan Pemkab Indramayu dalam menanggapi kondisi pertanian terkini di wilayah Kecamatan Kandanghaur. Salah satu Pelaksana BDPB Indramayu akan melakukan kordinasi dengan pimpinan atas kondisi pertanian diwilayah Kecamatan Kandanghaur, kendati saat ini pasoka kebutuhan cadangan air untuk PDAM Indramayu dari sungai Cimanuk menurun drastis menyebabkan beberapa pusat pengambilan air baku terkendala.
“Nanti akan kami kordinasikan dengan pimpinan BPBD Indramayu,” ungkap Hari Nuryani kepada redaksi Fokuspantura.com.