SwasembadaPetani Garam Ancam Tutup Jalur Pantura

Petani Garam Ancam Tutup Jalur Pantura

INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Ribuan petani garam di Kabupaten Indramayu, berencana akan menutup jalur Pantura pada 17 Agustus nanti. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes petani atas kondisi harga garam yang terus merosot hingga merugikan petani.

“Rencananya di hari kemerdekaan nanti demo serentak dengan petani garam daerah lain dengan menutup jalur pantura di daerah masing-masing. Namun sejumlah daerah ada yang sudah demo, salah satunya Madura. Indonesia sudah merdeka masa petani garam belum merdeka juga,” ucap Syahroni Agus, pemilik lahan garam dan juga sebagai Kuwu Desa Kalianyar, Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu.

Menurut Ade, sapaan akrab Kuwu Kalianyar, aksi yang akan dilakukan tersebut sebagai bentuk protes petani garam terhadap PT. Garam yang tidak maksimal menyerap garam lokal dan masih melakukan impor garam yang jelas menyengsarakan petani garam.

“Kalau memang stok garam nasional menipis, kenapa produksi garam lokal tidak diserap malah impor garam luar,” katanya.

Ade menjelaskan, di desa Kalianyar saja terdapat sekitar 300 hektar lahan yang memproduksi garam kwalitas 1 dan dalam 1 musim menghasilkan 100 ton garam per hektar.

“Seharusnya garam lokal diserap semua bukan memilih untuk impor garam,” pungkasnya.

Sementara Kuwu Desa Krangkeng, Moh. Mansyur akan mendukung petani garam, jika kondisi harga garam terus menurun. Bahkan jika tidak ada langkah positif dari pemerintah demo di hari kemerdekaan RI nanti bakal didukung.

“Kalau memang harus demo, setidaknya harus membawa hasil,” ucapnya singkat.

Senada, Kuwu Losarang, Arifin mengungkapkan, anjlognya harga garam dipastikan dipicu oleh tingginya impor garam yang dilakukan pemerintah akhir – akhir ini, sehingga membuat harga garam petani tidak stabil.

“Makanya Menteri Perdagangan di genjot stop impor garam dari Australi, kalau memang indonesia mau jaya,” tuturnya saat dimintai tanggapan.

Sebelumnya, harga garam di Kabupaten Indramayu anjlok. Kwalitas 1 dari harga Rp 1000 per kilogram (kg) kini hanya berada di kisaran Rp 300 per kg. Kondisi ini membuat petani cemas harga garam terjun bebas ke harga yang paling rendah lagi karena stok akan makin melimpah karena sudah memasuki masa panen.

ads

Baca Juga
Related

Nelayan Asal Cirebon Ditemukan Mengambang di Perairan Sumuradem Indramayu

INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Tim SAR gabungan berhasil menemukan nelayan asal...

Daftar Ke KPU, Pasangan Balonbup Indramayu M. Sholihin-Ratnawati Diangkut Kontainer

INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Indramayu,...

Diplomat USA Isi Kuliah Umum di Unwir Indramayu

INDRAMAYU, (Fokuspantura.com),- Rektor Universitas Wiralodra(Unwir) Indramayu, Ujang Suratno memastikan...

Komunitas Anti Narkoba Subang Dideklarasikan

SUBANG,(Fokuspantura.com),- Komunitas Pencegahan Penanggulangan dan Pemberdayaan Anti Narkoba (KP3AN)...
- Advertisement -

FokusUpdate

Popular

Mau copas berita, silahkan izin dulu
Mau copas berita, silahkan izin dulu