INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Kawasan Indramayu bagian barat dikenal sebagai lumbung pangan nasional, tapi kawasan ini juga menjadi penyumbang cukup besar Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri, sehingga predikat sebagai lumbung bahan pangan nasional tidak berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan masyarakatnya.
“Kami tahu bagaimana rasanya menjadi TKI di luar negeri, karena pernah mengunjungi mereka di berbagai negara. Kalau mereka bisa bekerja di negeri sendiri mereka pasti memilih bekerja di sini,” kata Ketua Dewan Penasehat Perwira Milenial Kabupaten Indramayu H. Herman Khaeron yang juga anggota Komisi VI DPR-RI Fraksi Demokrat, Minggu (15/11/2020).
Menurut Hero, sapaan akrab Herman Khaeron, hal ini terjadi karena produk pertanian Indramayu masih belum digarap dengan baik sehingga menghasilkan nilai tambah (value added). Karena itu pihaknya mengapresiasi deklarasi Persatuan Wirausaha (PERWIRA) Milenial di kawasan Indramayu Barat.
Dengan tumbuhnya kewirausahaan saat ini, nilai tambah dari produk-produk pertanian nantinya bisa dihasilkan. Hero juga menyinggung soal skil mem-branding atau mengenalkan merek yang harus dimiliki oleh para wirausaha milenial. Dengan branding yang baik, sebuah produk akan punya nilai jual yang baik pula. Tapi dia mengingatkan, jangan melakukan branding untuk “menipu” konsumen.
“Jadi, tetap harus ada nilai kejujuran. Kalau bukan beras organik, jangan katakan beras organik,” jelasnya kepada 200-an peserta deklarasi yang berasal dari kalangan milenial itu.
Sementara itu, inisiator Perwira Milenial, Ahmad Dasuki menegaskan bahwa kawasan Indramayu Barat harus berubah, dan perubahan itu harus dimulai dari kalangan anak-anak muda milenial, salah satunya dengan inisiatif-inisiatif wirausaha.
“Kami, PERWIRA Milenial akan mengorganisasi dan memfasilitasi inisiatif-inisiatif kewirausahaan dari kalangan milenial di Indramayu Barat,” tegas Dasuki.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Calon Wakil Bupati Indramayu nomor urut 1, Ratnawati, yang juga memberikan dukungan positif terhadap inisiatif anakanak muda dalam membangun jiwa kewirausahaan.
“Saya berkeliling ke sejumlah UMKM di Indramayu, dan yang menjadi konsen saya kedepan adalah bagaimana standar kebersihan, kesehatan dan keselamatan kerja di tempat-tempat produksi UMKM harus ditingkatkan,” kata Hj. Ratnawati, seorang dokter yang juga menyandang gelar magister Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (MKKK).
Rangkaian acara deklarasi yang berlangsung sejak pukul 09.00 pagi di komplek kediaman H. Dalam (Anggota DPRD Indramayu dari PKB) Desa Sidamulya, Kecamatan Bongas, diakhiri dengan kegiatan pelatihan kepada para anggota PERWIRA Milenial bertema, “Meningkatkan Brand Awareness lewat Media Sosial” oleh Imam Tamaim, konsultan media.