INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Pasca ditemukannya keluaran di jalur pipa sumur BDA-04 yang berada di Desa Pagedangan, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat (28/06), Pertamina EP responsif melakukan penanganan dengan mematikan pompa dan melakukan perbaikan yang berhasil dilakukan dalam waktu sekitar 1 jam.
Lokasi kejadian berada di jalur pipa (Right of Way/RoW) milik Pertamina EP. Setiap lokasi fasilitas produksi migas termasuk jalur pipa sudah menerapkan jarak aman (safety distance) sesuai aturan dari pemerintah, sehingga aman dari pemukiman warga. Setelah tidak ada lagi keluaran dilakukan pembersihan secara menyeluruh di lokasi kejadian. Saat ini masih dilakukan monitoring pasca kejadian, keadaan di lokasi terpantau kondusif dan tidak ada dampak yang timbul di lingkungan sekitar. Sementara itu tim operasi lapangan Jatibarang sedang melakukan evalusi penyebab kejadian tersebut.
“Tidak lama dari kejadian berlangsung, titik keluaran berhasil diatasi dan dilakukan perbaikan pada sumber keluaran. Menurut pantauan tim operasi di lapangan, tidak ada ledakan sebagaimana informasi yang beredar. Saat ini flow line 4” BDA-04 sudah beroperasi dengan normal kembali”, papar Head Of Communication, Relations & CID Zona 7, Wazirul Luthfi.
Wazirul menegaskan bahwa Pertamina EP akan terus memonitor kondisi flow line dan memastikan tingkat keamanan sesuai dengan prosedur safety. “Bagi Pertamina EP, keselamatan dan juga lingkungan merupakan prioritas utama pada setiap kegiatan operasional”, tutup Wazirul.
Seperti diketahui, warga Blok Citra RT 3/2, Desa Pagedangan, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu dikejutkan oleh kebocoran pipa milik Pertamina EP pada Senin (27/8/2022) malam.
Suara ledakan kecil di lokasi kejadian sekitar pukul 21.30 wib itu membuat warga yang dekat dengan semburan lumpur disertai bau gas panik.
“Sempat mendengar ledakan tapi tidak keras. Saat keluar rumah. Kaget, sudah ada semburan seperti minyak mentah. Tercium bau gas. Semburan lumpurnya sampai ke depan rumah saya,” ujar Karsudin warga setempat.
Ia mengaku beruntung, semburan lumpur bercampur minyak dan gas itu hanya mengenai halaman tempat tinggalnya dan dapat terselamatkan karena terhalang saluran air.
“Masih ada bau-bau minyaknya, tidak sampai rumah. Karena, material semburan masuk ke saluran pembuangan air,” ungkapnya.
Sekertaris Desa Pagedangan, Ade mengatakan, pihaknya menerima laporan dari masyarakat adanya pipa Pertamina EP yang mengalami kebocoran.
Saat itu juga langsung menghubungi banlok pekerja Pertamina yang ada di desa setempat. Kemudian banlok melaporkan ke pihak Pertamina EP.
Beberapa lama kemudian sejumlah pegawai Pertamina EP tiba di lokasi dan langsung melakukan penanganan. Sekitar pukul 12.00 WIB, semburan kebocoran pipa berhasil tertangani.
“Sekarang masih dipasang garis peringatan oleh pihak Pertamina, dan pekerja dari Pertamina sedang melakukan pembersihan halaman rumah warga yang terkena dampak lumpur bercampur minyak mentah,” pungkasnya.