INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Ditengah kondisi Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) melanda bangsa ini, proyek pengadaan urugan tanah untuk Embarkasi Haji yang didanai oleh APBD Kabupaten Indramayu tahun 2020 tak menuai kendala. Proses pengadaan lelang yang sudah dilakukan LPSE Pemkab Indramayu telah berhasil meloloskan PT WA nomor RUP 22999211, sebagai pemenang lelang Pengurugan Tanah Embarkasi Haji dengan nilai kontrak penawaran Rp2,4 miliar dari pagu HPS sebesar Rp2,9 miliar.
Dari data yang diperoleh, PT WA mampu menyaingi dua kompetitor penyedia jasa lainnya yakni PT Tiwika dan PT MMS yang mengajukan penawaran lebih tinggi dari angka yang diloloskan. Proses upload dokumen lelang yang dimulai pada 30 Januari 2020 tersebut, tanpa memperhatikan Surat Edaran No.S-247/MK.07/2020 yang diterbitkan Jumat (27/3/2020), oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, terkait permintaan kepada seluruh kepala daerah (pemda) di semua tingkatan untuk menunda pengadaan barang & jasa yang bersumber dari DAK Fisik kecuali untuk kegiatan kesehatan dan pendidikan.
“Lelangnya sudah selesai dan dimenangkan oleh PT WA, sekarang sudah mulai dilaksanakan,” kata salah satu kontraktor, Ade kepada Fokuspantura.com, Minggu,(19/4/2020).
Pantauan dilapangan, tampak armada pengangkut tanah urugan yang diperoleh dari quari Desa Tunggulpayung dan Desa Amis sudah mulai memasuki kawasan proyek. Bahkan menurut pengakuan supplier yang mengisi urugan tanah merah tersebut sudah berjalan selama tiga hari ini.
“Saya baru masuk mengisi tanah merah untuk Embarkasi haji di Desa Legok, Kecamatan Lohbener,” kata salah satu supir dumtruck di lokasi proyek.
Sebelumnya, Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat (Asda II) Setda Indramayu, Maman Kostaman mengatakan, dengan dimulainya pekerjaan DED maka akan segera dilanjutkan dengan pekerjaan berikutnya.
Maman menambahkan, pada tahun 2020 ini kegiatan pembangunan asrama embarkasi haji dilakukan langsung oleh Kementerian Agama melalui Kanwil Kemenag Jawa Barat dengan besaran anggaran mencapai 100 miliar yang bersumber dari APBN sebesar 75 miliar dan APBD Provinsi sebesar 25 miliar.
Sementara untuk Pemkab Indramayu telah menganggarkan untuk pengurugan tanah sebesar 3 miliar yang ada di Dinas PUPR Kabupaten Indramayu.
“Pengurugan bersumber dari APBD Indramayu senilai 3 miliar, sedangkan untuk fisik bangunan bersumber dari Kementerian Agama senilai 100 miliar. Insya Allah tidak ada halangan. Kita berharap ini bisa berdampak bagi kemajuan Indramayu,” kata Maman.
Asrama embarkasi haji Indramayu ini nantinya sebagai sarana pendukung untuk mewujudkan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati sebagai bandara embarkasi haji.