JATIBARANG,(Fokuspantura.com),- Pengunjung pasar Jatibarang Kabupaten Indramayu, mengeluhkan persoalan sampah yang menumpuk di Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) di depan pasar.
Selain menumpuk karena tidak segera diangkut, keberadaan sampah menimbulkan bau tidak sedap serta membuat pemandangan menjadi kumuh.
Saimin, pengunjung pasar Jatibarang mengeluhkan keberadaan sampah didepan pasar Jatibarang sangat tidak enak dipandang mata. Bahkan, tumpukan sampah itu mengeluarkan bau yang tidak sedap yang membuatnya menjadi mual.
“Kalau saya ke pasar itu, sampah selalu menumpuk. Baunya sangat mengganggu pernafasan. Apa tidak diangkut atau gimana itu,” keluhnya. Rabu, (03/01/2021).
Sementara itu, Kepala Pasar Jatibarang Ratidja menjelaskan, pihaknya telah bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Indramayu terkait persoalan sampah di Pasar Jaribarang.
“Kami sudah kerjasama dengan DLH. Mobilitas sampah di pasar Jatibarang itu dilakukan oleh DLH,” ucapnya.
Djaja sapaan akrab Ratidja, yang berharap pasar Jatibarang tetap bersih juga mengeluhkan mobilitas pengangkutan sampah yang dilakukan oleh DLH sering mengalami keterlambatan yang membuat sampah menjadi menumpuk.
“Sering ada penumpukan karena penangannya telat. Pengangkutan sampah empat rit sehari sudah berjalan. Tapi akhir-akhir ini pengambilan sampah di Jaribarang cuma dua kali. Sehingga meninggalkan PR dan sampah jadi menumpuk,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu Aep Surahman saat di konfirmasi melalui pesan WhatApps mengaku, pihaknya sudah melakukan pengangkutan sampah setiap hari.
“Mohon maaf mas, untuk rutinitas pengangkutan sampah pasar Jatibarang kami melakukan pengangkutan setiap hari,” ucapnya.
Namun pihaknya menyadari terkait dengan adanya keterlambatan pengangkutan sampah di pasar Jatibarang lantaran keterbatasan armada maupun faktor cuaca.
“Kami menyadari adanya keterlambatan pengangkutan dikarenakan adanya keterbatasan sarana angkut mobil sampah yang masih kurang dan terkendala cuaca yang tidak mendukung. Sehingga ada keterlambatan dalam pengangkutan,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, faktor perilaku pedagang yang membuang sampah tidak pada tempat yang sudah disediakan juga mengakibatkan pengangkutan sampah menjadi terlambat.
“Ditambah perilaku pedagang. Dimana sampah yang dihasilkan tidak dibuang ke dalam container. Sehingga wakru pengangkutan sampah sering terlambat.” Tutupnya.
Terkait