INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Kondisi pasokan air untuk persediaan musim tanam gadu bagi petani suplai dari Waduk Jatigede, Majalengka, Jawa Barat saat ini kondisinya menurun. Pasalnya kondisi debit air yang masuk saat ini tak sebanding dengan debit air yang digelontorkan menuju Bendung Rentang.
“Debit yang masuk sudah tidak sebanding dengan debit yang dikeluarkan, sehingga sekarang sudah mulai turun, kisaran 100 cm dari puncak di elevasi sekitar 253,7 meter,” tutur Pengelola Waduk Jatigede, Yuyuk Wahyudi kepada Fokuspantura.com, Selasa(28/5/2019).
Menurutnya, kondisi air yang ada per 28 Mei 2019 pukul 07.00 wib, bobot keberadaan cadangan air di wilayah Waduk Jatigede sekitar 78,08 persen. Ia menginginkan kepada semua pihak agar dapat menghemat penggunaan cadangan air dengan sebaik-baiknya.
“Awasi bersama-sama pa, kami hanya merilis sesuai kebutuhan, apalagi tahun sekarang hujan sudah mulai tidak ada, harus sama-sama berhemat,”imbuhnya.
Disinggung, kesepakatan tiga kepala daerah yang terhadap komitmen penggunaan air secara proporsional dilapangan, ia berharap semua pihak dapat duduk bersama, mencari solusi, tidak mengedepankan ego masing-masing, tetapi rasa keadilan dan pemerataan yg harus muncul dan dikedepankan
“Saya yakin warga Indramayu, Cirebon bisa bersatu, untuk menyelesaikannya, media sebagai perantara harus bisa menggiring masyarakat ke hal yang lebih baik untuk kemajuan bersama bukan kemajuan sebagian orang yang memiliki banyak uang untuk membayar dan seharusnya semua yang berkepentingan tahu terhadap hasil kesepakatan agar, dapat mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi,” pungkas Yuyuk.
Sementara itu, data yang diperoleh kondisi debit air saat ini di Waduk Jatigede Majalengka terdapat sekitar 716,7 juta kubik dari kondisi normal sebanyak 980,7 juta meter kubik dengan luas lahan genangan sebanyak 3,342 hektar. Atau sekitar 73,08 persen untuk digelontorkan ke wilayah Saluran Induk Sindupraja seluas 35,712 hektar, Saluran Induk Gegesik 20,759 hektar dan Saluran Induk Cipelang seluas 30,842 hektar dengan total irigasi yang diterbitkan sebanyak 87.313 hektar.
Pantauan dilapangan kondisi gilir giring yang sudah di tentukan oleh Dinas PUPR Kabupaten Indramayu masih belum maksimal gelontoran air untuk wilayah Kecamatan Losarang dan Kandanghaur, pasalnya menurunnya debit air menjadi persoalan pasokan dalam gilir giring belum maksimal, dibutuhkan ekstra pengawalan dari aparat dan pemangku kebijakan agar gelontoran air sesuai jadwal dapat berjalan sesuai harapan.