INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Indramayu masih memprihatinkan. Diperlukan kerja sama dari semua pihak untuk mengatasinya.
Berdasarkan data dari Komisi Penanggulangan AIDS dan Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, jumlah penderia HIV/AIDS di Kabupaten Indramayu sedikitnya ada 3.285 penderita HIV/AIDS. Jumlah itu merupakan kumulatif sejak 1993 hingga September 2018. Penderita laki-laki sebanyak 1.192 orang dan perempuan sebanyak 2.093 orang.
Jumlah penderita yang masuk dalam data Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu yang sesungguhnya lebih banyak dibandingkan jumlah kondisi dilapangan, mengingat antusias penderita yang merasa malu untuk memeriksakan diri.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu Deden Boni Koswara mengatakan, penyebaran HIV/AIDS tertinggi di Indramayu masih ditularkan lewat hubungan seksual. Dari jumlah kasus yang terdeteksi, tercatat ada 2.960 kasus yang penularannya lewat heteroseksual (hubungan sek).
”Ironisnya saat ini tren penularan sudah bergeser ke kalangan ibu rumah tangga,hingga mencapai 1.005 orang,” ujar Deden.
Ia mengatakan, para ibu rumah tangga itu tertular dari suaminya yang melakukan hubungan seks di luar rumah. Penemuan kasus HIV/AIDS pada ibu rumah tangga itu sering terungkap saat mereka memeriksakan kesehatan diri saat hendak berangkat menjadi buruh migran.
Deden menambahkan, selain kasus HIV/AIDS yang terdata, diperkirakan masih banyak kasus yang belum terungkap. Pasalnya, mereka enggan untuk memeriksakan diri.
Ia mengungkapkan, dari angka yang sudah masuk dalam data Dinkes Indramayu, justru bagi Wanita Tuna Susila(WTS) hanya kisaran 851 orang terindikasi HIV/AID, sementara para buruh mencapai 425 orang dan wiraswasta mencapai 486 orang.
Data yang diperoleh Fokuspantura.com, dari Bidan P2P Dinkes Indramayu menyebutkan, jumlah terindikasi HIV/AID tersebar di 30 Kecamatan dengan jumlah terbanyak di Kecamatan Gabuswetan mencapai 289 orang, disusul Kecamatan Anjatan 286, Kecamatan patrol sebanyak 265, Kevcamatan Kandanghaur 243 orang dan Kecamatan Kroya 237 orang. Hanya Kecamatan Cantigi yang tidak memiliki data indikasi pengidap HIV/AID hingga tahun 2018 ini.
Sementara itu, situasi HIV/AID sejak Januari hingga September 2018, ditemukan data sebanyak 292 penderita terdiri dari laki – laki 124 orang dan perempuan 168, dengan sasaran usia terbanyak antara 20 – 50 tahun.
Terpisah, Ketua Harian KPA Kabupaten Indramayu, Maman Kostaman membenarkan jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Indramayu tegolong banyak. Untuk menanggulanginya, diperlukan kerja sama dari semua lapisan masyarakat.
”Untuk penanggulangannya dibutuhkan tanggung jawab bersama semua pihak,” kata Maman.