KROYA,(Fokuspantura.com),- Upaya pemuda warga Desa Jaya Mulya, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dalam membantu pengguna jalan dan masyarakat yang hendak melewati perlintasan Kereta Api dikawasan kawasan tersebut patut mendapat apresiasi. Pasalnya kesadaran pemuda tersebut sebagai wujud kekhawatiran munculnya korban warga, akibat kondisi perlintasan KA tanpa palang pintu.
Bahkan, inisiatif pemuda Desa Jaya Mulya untuk menjaga di perlintasan kereta api(KA) berada di jalan poros alternatif yang menghubungkan 2(dua) kecamatan yaitu Kecamatan Haurgeulis dan Kecamatan Kroya itu mendapat apresiasi dari Pemdes setempat.
Kuwu Jaya Mulya, Sri Rejeki yang biasa disapa ibu ciki, mengungkapkan, keseriusan para pemuda untuk menjaga palang pintu Kereta Api dengan kondisi terik matahari, adalah sebuah bentuk tanggung jawab yang tak mudah dimiliki oleh seluruh pemuda diwilayahnya.
Aktifitas beberapa pemuda berdiri sambil memperhatikan keselamatan orang banyak, pun ketika dari kejauhan sudah terlihat ada Komentar Api yang akan melintas dua pemuda ini langsung menghentikan pengendara dari dua arah
“Kami sangat terbantu dengan kesadaran pemuda kami, karena mereka sangat membantu Keselamatan warga jaya mulya,”kata ibu Ciki, Rabu(24/10/2018).
Menurutnya, upaya yang dilakukan warganya, bukan hanya mengamankan dan membantu kelancaran lalu lintas, namun para pemuda ini bahkan dengan sukarela membuat palang pintu perlintasan kereta api dari bambu.
“Saya salut dan bangga dengan usianya yang masi muda, sudah mau berjuang menjaga keselamatan orang banyak,”ujarnya.
Ia berharap, kondisi yang terjadi di wilayah perlintasan Kereta Api saat ini segera dilakukan tindakan perhatian dari PT.PJKA Daop 3 Cirebon, agar segera membangun dan memfungsikan palang pintu sesuai ketentuan UU Lalu Lintas dan Perkeretaapian.
“Kami selaku pemerintah desa berharap kepada PT.PJKA Daop Cirebon dan Dinas Perhubungan Kabupaten Indramayu, agar lebih memperhatikan keselamatan warga ,dengan membuat palang pintu perlintasan kereta api,” pinta Ciki.
Pemuda Penjaga Pintu KA, Adam Saputra mengatakan ia menjaga pintu KA dengan sukarela, bahkan perhatian dari pengguna jalan pun jika mereka yang melintasi jalan tersebut menyisihkan uang yang kemudian ia terima.
Menurutnya, kondisi itu akhirnya dijadikan sebagai mata pencaharian bagi dirinya untuk mengais rezeki dari usaha membantu masyarakat dan pengguna jalan untuk menjaga perlintasan Kereta Api.
“Kami menjaga perlintasan Kereta Api ini dengan sukarela pa, karena hanya ini mata pencarian kami,” ungkap pemuda Desa Jaya mulya Blok Pulo Sari ini.
Disamping membantu kelancaran perjalanan masyarakat, ia pun berharap kepada Pemerintah Desa untuk bisa mencarikan solusi agar pengangguran di Desa Jaya Mulya berkurang.
“Seandainya pintu perlintasa Kereta Api ini di bangun harus kemana kami bekerja,”Harapnya
Terpisah, Suherman,(48).Warga Jaya Mulya Blok Rehobot mengatakan dari 2017 – 2018 semenjak pelintasan kereta Api tanpa palang pintu di jaga pemuda, belum satu pun warga menjadi korban.
“Alhamdulillah sejak ada yang menjaga, sampai saat tidak ada kecelakaan ataupun korban jiwa akibat perlintasan Kereta Api,”tuturnya.