INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Wacana percepatan pembangunan bidang industri dan pariwisata di Kabupaten Indramayu tak menyurutkan semangat pemerintah daerah(Pemda) untuk tetap mempertahankan Indramayu sebagai daerah pensuplai pangan nasional. Ketersediaan 114 ribu hektar lahan yang ada saat ini, Pemkab Indramayu akan tetap mempertahankan sekitar 86 ribu hektar lahan pertanian.
Bupati Indramayu, H.Supendi menjelaskan kondisi Indramayu yang diapit oleh keberadaan Pelabuhan Patimban, Bandara Internasioanl Kertajati serta kawasan Rebana, dituntut untuk dapat menyesuaikan agar tidak tertinggal. Upaya dan terobosan yang terus dilakukan adalah melalui penyesuaian RTRW yang saat ini masih dalam kajian dan evaluasi Pemprov dan Pemerintah Pusat.
Melalui upaya ketersediaan 20 ribu hektar lahan untuk kawasan industri yang sudah dipromosikan, tak akan berpengaruh pada keberadaan kawasan lahan produktif pertanian dan perikanan yang merupakan potensi sumber daya alam Kabupaten Indramayu.
“Pembangunan yang akan dipertahankan kedepan adalah sektor pertanian dan perikanan sebagai potensi SDA yang kita dimiliki, tapi dibalik itu lahan lahan yang ada disekitar kita akan disikapi,” kata Supendi usai kegiatan Hari Jadi Indramayu belum lama ini.
Menurutnya, lahan lahan yang ada di sekitar daerah Indramayu untuk serius disikapi melalui perubahan tataruang merupakan upaya Pemkab Indramayu dalam melihat perkembangan pembangunan pelabuhan Petimbangan Subang, Bandara Kertajati di Majalengka dan kawasan Rebana.
“Kami berusaha membuka diri dengan merubah tataruang yang ada, mana saja lahan lahan yang bisa dirubah untuk Industri termasuk sektor wisata juga akan diusahakan karena jika industri sudah jalan butuh wisata, ini yang akan dilakukan sesuai kebijakan daerah, arahan Pemprov dan pemerintah pusat,” kata Supendi menambahkan.
Disinggung bagaimna sikap Pemkab Indramayu dalam memberikan jaminan ketersediaan lahan pertanian seiring maraknya bisnis – bisnis property yang dapat menggerus ketersediaan lahan untuk pertanian berkelanjutan, ia menegaskan jika
pola pergantian lahan ketahanan pangan dari totol 114 ribu hektar lahan produktif di Kabupaten Indramayu, sebanyak 86 hektar lahan pertanian akan tetap dipertahankan.
“Kita pertahankan lahan pertanian yang berkelanjutan dan selebihnya untuk lahan industri besar, ringan dan besar,” pungkasnya.
Seperti diketahui, perkembangan bisnis property ahir – ahir ini di Kabupaten Indramayu mengalami trend positif, bahkan meningkatnya bisnis hunian tersebut hampir menyasar di setiap Kecamatan, belum lagi munculnya proyek pembangunan yang diinisiasi oleh pemerintah pusat. Kondisi tersebut dibutuhkan peran serius Pemkab Indramayu terhadap rekomendasi perizinan secara ketat, agar ketersediaan lahan pertanian berkelanjutan bukan hanya isapan jempol yang mengarah pada pencitraan, tetapi dibarengi dengan keserius semua pihak dalam mempertahankan Kabupaten Indramayu sebagai daerah lumbung padi nasional.
Terkait