JUNTINYUAT,(Fokuspantura.com),- Pemerintah Desa Juntinyuat, Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu telah memberikan klarifikasi tentang ihwal penggunaan Mobil Siaga Desa (MDS) yang tempo hari terekam kamera awak Fokuspantura.com di parkir Grage Mall Cirebon,Sabtu(30/12/2017) bahkan setelah diunggah pada akun group jejaring sosial menjadi viral dan mendapat tanggapan beragam dari para nitizen.Kejadian tersebut menjadi pembelajaran bagi Desa yang telah menerima fasilitas MDS dari Pemkab Indramayu agar dipergunakan sebagaimana mestinya.
Juru Tulis Juntinyuat, Rendi dalam status klarifikasi yang ditulis wall akun facebook Rendi Yudistira menjelaskan membenarkan jika saat itu mobil siaga Desa Juntinyuat sedang berada di Grage Mall Cirebon usai menjenguk warga yang sakir dan dirawat di Rumah Sakit.
“Semakin ramai dan semakin tendesnsius izinkan saya mengkalrifikasi terkait rumor penyalahgunaan mobil siaga ini, bahwa kejadian hari itu bahwa mobil desa siaga berada di grage mall benar adanya.. tetapi pada saat itu sebelumnya digunakan untuk menjenguk warga yang sakit dirumah sakit dan kemudian ada suatu kebutuhan yang harus dibeli di tempat tersebut.”tulis Rendi pada beberapa klarifikasi.
Ia menegaskan, bahwa ada kesan mobil siaga tersebut sering digunakan untuk hal hal lain di luar operasional Pemerintah Desa dan pelayanan kepada masyarakat itu tidak benar adanya, karena mobil tersebut jika tidak digunakan standby di depan kantor desa dan tidak dibawa pulang ke rumah oleh kuwu.
Ia melanjutkan, mobil tersebut sebenarnya telah banyak digunakan melayani masyarakat antar jemput kerumah sakit bahkan pernah sampai 5 kali jalan antar kerumah sakit dan itu disupiri kuwu langsung dan juga digunakan untuk kendaraan komunitas mantan TKI untuk kegiatan pameran dan penanganan kasus TKI.
Menanggapi komentar para nitizen bahwa mobil tersebut pada malam tahun baru berada di Malioboro Yogjakarta itu benar, tetapi sebelumnya digunakan untuk melayad warga desa juntinyuat yang meninggal di Yogjakarta.
“Saya kira wajar mengingat perjalanan jauh setelah MELAYAT, kemudian mampir sebentar untuk melepas lelah di tempat itu.”keluhnya dalam klarifikasi ini.
Ia menambahkan, proses pembuatan Perdes mengenai aturan pengelolaan mobil siaga ini sedang berjalan, karena pihaknya juga menerima mobil siaga ini baru beberapa bulan dan memang pembuatan Perdes harus menyerap aspirasi masyarakat sehingga nantinya aturan itu bisa efektif dan efesien.
“Sebagai inisiatif lokal desa karena memang selama ini belum ada SOP yang mengatur itu, saya kira demikian , dan bila memang ada kesalahan selama ini kami atas nama Pemerintah Desa Juntinyuat meminta maaf, semoga kedepan kami akan lebih baik lagi dalam melayani masyarakat dan kami akan jadikan ini sebagai motivasi untuk bisa bekerja lebih baik lagi,”terang Rendi.
Ia menegaskan, peristiwa kemarin merupakan ketelodoran dalam menggunakan fasilitas negara dan berjanji untuk lebih baik lagi melalui penyusunan SOP yang akan dibahas bersama beberapa pihak yang terkait.
“Ini adalah keteledoran kami dalam rangka menggunakan fasilitas ini. Mudah-mudahan kedepan bisa lebih baik dan lebih hati hati terhadap penggunaan fasilitas ini, terima kasih masukannya kang Ihsan Mahfudz, Perdes sebagai inisiatif lokal des(pengganti SOP akan segera kami buat).Pungkasnya.
Sebelumnya, Kuwu Desa Juntinyuat Nano Suwarno saat dikonfirmasi,Kamis (4/1/2018) di kantornya mengaku bahwa mobil tersebut pada saat itu digunakan untuk shoping ke salah satu swalayan.
“Disitukan tidak ada aturan atau perundang-undangan yang mengikat bahwa mobil itu harus digunakan untuk orang sakit saja, saya juga sering pakai ke cirebon bahkan minggu kemarin pas tahun baru saya gunakan ke Yogja, terus apa masalahnya” ujarnya.
Lebih lanjut, Warno juga menyampaikan bahwa ketika serah terima dengan Bupati tidak ada yang mengatur mobil ini tidak boleh dibawa kemana-mana.
“Ya memang asumsi publik mah terserah saja, barangkali sekalian antar pasien, terus pulangnya sekalian mampir di Grage atau CSB” katanya.
Sontak hal ini membuat geram Kepala Bidang Pemdes DPMD Indramayu A.Suleman mengatakan mobil siaga seharusnya tidak diperuntukan shooping sama dengan mobil dinas juga, “parah.. itu sangat memalukan” ujarnya kepada Fokuspantura.com, Sabtu (6/1/2018).
Terpisah, Ketua DPRD Indramayu, Taufik Hidayat mengatakan bantuan mobil siaga dari pemerintah daerah kepada pemerintah desa bertujuan untuk mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat, tidak hanya untuk membawa jenazah atau orang sakit saja, akan tetapi juga untuk kebutuhan masyarakat tidak mampu.
“Pelayanan masyarakat itu kan macam-macam, seperti contohnya ada anak dari warga tidak mampu wisuda, bisa pakai MSD ini untuk menghadiri acara wisuda, Yang tidak boleh itu dijual dan digadaikan,” ungkapnya kepada wartawan.
Ia menyarankan agar penggunaan mobil siaga jelas. Maka perlu dibuatkan SOP (Standar Operasional Prosedur) dan SPM (Standra Pelayanan Minimal) baik dari Pemkab maupun Pemdes, karena dengan begitu akan lebih jelas regulasi dan batasan penggunaan serta sanksinya.
“Akan lebih baik jika MSD dibuatkan SOP dan SPM dari Kabupaten maupun Desa, supaya jelas masyarakat dalam menggunakan fasilitas tersebut ada ketentuannya, tidak sewenang-wenang dan dapat digunakan untuk hal-hal yang baik”
Menurutnya, ketika mobil plat merah itu digunakan untuk hal yang buruk dan disalah gunakan akan menimbulkan masalah.
“Maka, akan kita dorong supapa dibuat SOP dan SPM, supaya jelas diperuntukan untuk apa dan siapa saja yang boleh meminjam,” Jelas Taufik.
Diberitakan sebelumnya, Akibat belum dikeluarkannya aturan dan Standar Operasional Prosedur (SOP) dari Bupati Indramayu, beberapa unit kendaraan roda empat (Siap Antar Jaga ) SIAGA Desa saat beroperasi banyak digunakan bukan untuk melayani kepentingan masyarakat secara khusus, tetapi justru untuk kepentingan pribadi bahkan sering digunakan shoping dan plesiran.
Pantauan Fokuspantura.com, Sabtu (30/12/2017) lalu, keberadaan mobil Siaga Desa Juntinyuat, Kecamatan Juntinyuat Indramayu berada di area parkir swalayan terbesar di wilayah Cirebon, diduga mobil tersebut digunakan untuk shoping dan plesiran.
“Mobil ini masuk swalayan sejak pukul 15.50 WIB sore” ujar petugas parkir setempat yang enggan dicantumkan namanya.
Menurutnya, mobil tersebut digunakan beberapa orang yang masuk di Swalayan ini. Namun tidak mengetahui secara pasti jumlah orang yang ikut dalam mobil tersebut
“Yang jelas ada beberaa orang yang ikut dalam mobil tersebut. Berapa pastinya saya tidak tahu,” ujarnya.