SUBANG,(Fokuspantura.com),– Siapa sangka Alun alun Subang yang cantik dan indah, baru selesai dibangun sudah ditempati pedagang sayuran, Senin pagi (14/8/2017) kemarin, mereka berjejer menjajakan dagangannya disisi trotoar alun-alun.
“Kita sengaja dagang di alun alun ini, sebagai bentuk aksi protes terhadap Pemkab Subang yang sudah sudah 6 bulan merelokasi para pedagang dari pasar Pujasera ke Pasar Rakyat Sukamelang,” ujar Kokom salah seorang pedagang.
Menurut Kokom, selama 6 bulan berjualan dipasar Rakyat Sukamelang para pedagang mengalami kerugian hingga jutaan rupiah.
“Yang membuat kami kecewa, ternyata di Pasar Panjang dan Pujasera masih ada yang dagang, sementara kami direlokasi dan ini jelas sangat ga adil,” kata Kokom lagi.
Oleh sebab itu kami mendesak pihak Pemkab untuk komitmen dengan janjinya atas pemidahan ratusan Pedagang basah dari Pasar Panjang dan Pasar di belakang bioskop Chandra Pujasera,” tandasnya.
Karena sebelumnya Pemerintah melalui Satuan Polisi Pamong Praja berjanji akan menertibkan pedagang yang kembali ke Pasar Panjang dan Pasar Pujasera setelah lebaran, atau awal Agustus kemarin, jelas Kokom.
Menyaksikan aksi pada pedagang sayuran yang menjejerkan dagangannya di trotoar alun-alun, membuat Kepala Satpol PP Subang, Tatang Supriyata jadi prihatin.
“Kami berharap, para pedagang tidak terus lakukan protes, apalagi dengan berjualan disini (dilingkungan alun-alun –Red), kita akan lakukan pendekatan, mudah-mudahan saja mereka mengerti dan tak berjualan dialun-alun ini lagi,” kata Tatang kepada koran ini.
Aksi protes para pedagang pasar rakyat Sukamelang, sebenarnyan sudah berkali-kali dilakukan. Sebelumnya mereka mengadukan nasibnya ke gedung DPRD dan Pemkab Subang. Dengan tuntutan agar mereka dikembalikan berjualan di dua lokasi semula, yakni Pasar Panjang dan Pujasera. Tapi aksi protes dan tuntutan mereka tetap saja tidak pernah didengar apalagi direalisasi. (Ahya Nurdin)