SUBANG,(Fokuspantura.com),– Kepolisian Sektor Pamanukan Polres Kabupaten Subang, Jawa Barat rutin lakukan Patroli jelang buka puasa, hal ini guna mengantisipasi kegiatan balap liar atau trek-trekan para remaja Pamanukan.
Kapolsek Pamanukan, Kompol. Iwan Setiawan, SH mengatakan, bahwa patroli cipta kondisi ini sengaja dilakukan sore hari (saat ngabuburit), sebagai antisipasi terhadap aksi balapan liar /trek trekan yang dilakukan anak-anak muda menjelang buka puasa.
“Bulan Ramadhan ini kegiatan menunggu buka puasa atau ngabuburit, banyak dilakukan anak-anak muda dengan nongkrong bareng di jalan-jalan protocol sembari menyaksikan aksi balapan liar. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan teremasuk mengganggu pengguna jalan lainnya, maka anggota Sabhara kami arahkan berpatroli,” ujar Kapolsek Kepada koran ini, Rabu (31/5/2017) kemarin.
Dalam Patroli rutin ini juga, Kapolsek Pamanukan berhasil mengamankan 9 motor tanpa plat nomor dan surat-surat serta menggunakan knalpot bising.
Menurut Iwan Setiawan, setiap sore hari kita akan kerahkan anggota Sabhara Polsek Pamanukan untuk berpatroli di jalur pantura, khususnya kawasan pertokoan Pamanukan, Kawasan Pasar Impres (eks terminal non bis) dan kawasan Waterboom Bintang Fantasi yang merupakan kawasan-kawasan yang dijadikan ajang ngabuburit oleh muda-mudi di Pamanukan.
“Dengan berpatroli rutin setiap menjelang buka puasa akan mempersempit ruang gerak para pemuda untuk melakukan trek-trekan atau balap liar, sehingga situasi dijalan-jalan umum di kawasan Pamanukan tetap aman untuk dilalui pengguna jalan lainnya,” ujarnya.
Pada saat melakukan patroli pihak Polsek Pamanukan melengkapi kendaraannya dengan alat pengeras suara agar pengguna jalan lainnya berhati-hati dalam berkendara mengingat menjelang saat buka puasa arus lalu lintas cukup ramai. Serta mengingatkan bagi para pemuda yang sedang ngabuburit agar tidak melakukan aksi balapan liar, tukasnya.
Diharapkan dari patroli rutin ini dapat mencegah balapan liar di wilayah Pamanukan khususnya, serta dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Sehingga polisi sebagai pelindung, pengayom serta pelayan masyarakat akan dirasakan manfaatnya.(Ahya Nurdin)