INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Anggota Komisi IV DPR RI, Ono Surono turut serta menyelesaikan persoalan lahan PG Rajawali, Kecamatan Jatitujuh, Majalengka yang saat ini masih jadi bahan pergunjingan ditengah-tengah masyarakat penyangga lahan.
Ketua LPPKP NU Jabar ini bertindak sebagai Ketua Tim Penyelesaian Permasalahan Lahan HGU PG Jatitujuh telah mengikuti dan menyetujui kesepakatan bersama yang dihadiri oleh perwakilan Kuwu wilayah penyangga, anggota F-Kamis dan utusan PG Jatitujuh pada Minggu,(15/10/2017) lalu di Kabupaten Karawang.
Menurutnya, salah satu poin kesepakatan yang disetujui beberapa pihak pada saat pertemuan di Cilamaya adalah membentuk tim verifikasi lahan HGU PG Jatitujuh yang diduga telah diduduki oleh oknum masyarakat.
“Hasil verifikasi bukan untuk siapa-siapa, kecuali lahan itu secara hukum masih dikuasi PG sebagai pemegang Hak Guna Usaha (HGU), karena sampai saat ini tidak ada satu regulasi pun yang mengatur untuk lain-lainnya,”ungkap Ono dalam pesan Whatsapp, Sabtu(21/10/2017).
Ono menjelaskan, upaya tim bersama Pengurus Wilayah NU Jawa Barat dalam menyelesaikan persoalan lahan PG, semata-mata karena adanya laporan dari masyarakat atas kondisi yang terjadi saat ini, dimana lahan PG telah dikuasai oleh F-Kamis. Tanpa mengganggu jalur hukum, mereka sepakat untuk melakukan jalur lainnya yaitu dengan perundingan-perundingan yang tujuannya untuk menjaga agar tidak ada lagi gerakan rakyat yang membuka lahan baru dan menjaga keamanan bersama-sama.
“Verifikasi dilakukan karena ada laporan bahwa lahan PG itu sudah dikuasai oleh F-Kamis/masyarakat yang datanya perlu ada kejelasan.”tutur wakil rakyat Dapil Jabar 8 ini.
Disinggung tuntutan F-Kamis terhadap upaya PG Rajawali untuk menyediakan lahan pengganti HGU dan belum disediakan hingga sekarang. Politisi senayan ini membenarkan adanya regulasi bahwa PG wajib memberikan lahan pengganti dan sampai saat ini belum tersedia. Namun pada saat bicara regulasi atau hukum, persoalan itu tidak bisa diputuskan oleh F-Kamis/masyarakat maupun PG itu sendiri. Bahkan sebelum difasilitasi oleh NU, beberapa pihak pernah bertemu dalam jalur-jalur formal, pengadilan dan rapat-rapat di Kementerian LHK, tetapi tidak pernah mendapatkan hasil. Sehingga saat di fasilitasi, mereka bisa bertemu, bermusyawarah untuk menemukan jalan diluar jalur formal/hukum.
“Harapan Saya, PG tetap jalan karena mendapat penugasan untuk mendukung Swasembada Gula dan rakyat di pinggir-pinggir perkebunan tebupun bisa lebih sejahtera.”pungkas Politisi PDI Perjuangan asal Indramayu ini.
Senada, Politisi PKB Indramayu, Mohamad Solihin membenarkan jika perjuangannya bersama Pengurus Wilayah NU Jawa Barat terhadap lahan HGU PG Jatitujuh bukan untuk kepentingan pribadi dan golongan tertentu, tetapi upaya itu adalah semata-mata untuk kepentingan dan kesejahteraan seluruh masyarakat penyangga lahan.
“Jadi itu fitnah besar jika saya mendapat lahan 5 hektar dari usaha memperjuangkan masalah lahan PG Jatijutuh saat ini,”tuturnya ketika dikonfimasi.
Menurutnya, upaya pendataan dan verifikasi lahan dilakukan untuk mengetahui secara jelas, berapa lahan yang sebenarnya telah dikuasi oleh F-Kamis. Sebagai putra daerah dan asli kelahiran desa penyangga lahan, pihaknya berkewajiban untuk memperjuangkan seiring dengan persoalan yang menimpa konsetuen diwilayah lahan PG Jatitujuh.
Disinggung adanya muatan politis dari perjuangan masalah lahan PG Jatitujuh, seiring dengan pelaksanaan Pilwu di beberapa Desa penyangga lahan, ia berharap, persoalan tersebut jangan dijadikan alat politik untuk menjatuhkan lawan, tapi bagaimana membawa pesta demokrasi Pilwu dapat berjalan aman, tertib dan demokratis.
”Sebagai putra Amis dan wakil rakyat, saya berharap pesta demokrasi desa atau Pilwu bisa berjalan,demokratis,jujur dan berkwalitas dan tidak terjadi anarkis, tetap damai karena pada hakekatnya kita ini sesama saudara beda pendapat dan beda pilihan adalah hal yang wajar dan kita tetap saling menjaga serta menghargai satu dengan yang lain, untuk tetap berdampingan dalam suasana saling menjunjung nilai nilai kemanusiaan dan suasana kebersamaan dalam membangun desa,”ungkapnya.