INDRAMAYU,(Fokuspantura.com),- Ketua DPD PDI Perjuangan Propinsi Jawa Barat, Ono Surono, memberikan presentase hasil Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terkini pasca Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mengumumkan Capres Ganjar Pranowo jelang Idul Fitri 1444 Hijriyah kemarin.
Menurutnya, dari hasil survei nasional tersebut menunjukkan, PDI-P menjadi partai dengan dukungan pemilih kritis terbanyak dibanding partai-partai lainnya, yakni 19,9 persen, disusul Partai Gerindra 12,4 persen, Partai Golkar sebesar 9,3 persen, Partai Demokrat 6,5 persen, PKS 6,1 persen, PKB 5,5 persen, dan Partai Nasdem 3,6 persen. Sedangkan partai lainnya di bawah 2 persen.
Paparan hasil survei tersebut disampaikan dihadapan Pengurus DPC dan PAC serta Bacaleg PDI Perjuangan Kabupaten Indramayu, pada acara Rapat Konsolidasi Pemenangan Capres dan Legislatif 2024, Rabu 3 Mei 2023.
“Dari hasil survei SMRC terbaru, PDI-P menempati posisi teratas dengan perolehan 19,9 persen pemilih kritis, jika pemilihan anggota DPR RI dilaksanakan saat ini,” kata Ono dihadapan kader banteng Indramayu.
Ono menjelaskan, pemilih kritis itu umumnya didominasi pemilih kelas menengah bawah ke kelas atas, berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan serta bergelut pada dunia media sosial.
“Maka kami menegaskan kepada seluruh Bacaleg di Indramayu segera beradaptasi dengan media sosial saat ini, minimalnya tigalah. Ada Instagram, Facebook dan sekarang yang lagi digandrungi Tik tok,” ungkap Anggota DPR RI Komisi IV ini.
Ono menambah, survei nasional pemilih kritis ini dilakukan pada pemilik melalui sambungan telepon sebagai indikator pemilih kritis dengan metode random digit dialing menyasar 1.021 responden dengan proses pembangkitan nomor telepon secara acak, divalidasi, dan screening.
“Jadi sekarang kita harus turun dan sasar pemilih yang usia 17 tahun atau pemilih milenial untuk dilakukan pendekatan,” pungkasnya.